Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lihainya Kelompok Perampok Ini Atur Siasat, Sampai-sampai Korbannya Tak Sadar Masuk Jebakan

Beginilah lihainya kelompok perampok ini menjebak korbannya. Sampai-sampai tak sadar sudah masuk rencana jahat. Akhirnya pasrah dirampas harta benda

Editor: Budi Rahmat
Net
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Niat hati ingin membeli handphone, dua orang ini malah menjadi korban perampokan.

Pelaku sudah mengatur siasat demngan menjebak korbannya untuk ikut ke lokasi yang sudah direncanakan.

Korban yang tidak menyadari sduah masuk dalam perangkap pelaku, akhirnya hanya bisa pasrah.

Setidaknya ada sepuluh orang yang merupakan kelompok peram[ok tersebut yang merampas sepeda motor milik korban.

Ditunggu Sejak Gadis sampai Janda, Pria Ini Malah Kalap, Lampiaskan Hasrat sampai Lupa Pakai Celana

Wanita Indonesia Ini Tipu Pakar Teknologi dari New York hingga Jadi Buronan Interpol

Ditunggu Sejak Gadis sampai Janda, Pria Ini Malah Kalap, Lampiaskan Hasrat sampai Lupa Pakai Celana

Peristiwa tersebut terjadi di daerah Kebon Pisang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Budi Cahyono mengatakan, kelompok penjahat ini merampok korbannya dengan modus berpura-pura menjual ponsel pada korbannya.

"Berawal dari saksi Yusuf Riadi melihat postingan penawaran penjualan handphone melalui media sosial Facebook dengan menggunakan akun 'BANG R' yang menjual barang berupa handphone," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/9/2020).

Ponsel tersebut dijual murah yakni seharga Rp 950.000 saja. Hal ini menarik perhatian Yusuf dan merekomendasikannya pada korban Ega Afrizal.

Mereka pun mengubungi penjual ponsel tersebut dan membuat janji bertemu di Pasar Warakas untuk bertransaksi.

"Sesampainya di Pasar Warakas saksi menghubungi pemilik akun Bang R melalui aplikasi whatsapp. Kemudian kurang lebih sepuluh menit datang seorang pria dan mengatakan 'kamu yang mau membeli handphone Vivo Y 93?' lalu dijawab saksi 'iya'," ujar Budi.

Pelaku kemudian menunjukkan ponsel yang hendak ia jual pada korban. Bahkan membiarkan korban memegangnya.

Akan tetapi, pria tersebut mengaku lupa membawa kotak dan charger dari ponsel tersebut. Ia kemudian meminta korban agar ikut dengannya menjemput perlengkapan tersebut.

Mereka pun diajak ke arah rel kereta Kebon Pisang. Di situ, mereka dihentikan empat orang. Saksi Yusuf pun turun dari sepeda motor dan mondar mandir karena merasa ada yang tidak beres.

Benar saja, tiba-tiba muncul sepuluh orang mengerumuni korban. Bahkan empat di antaranya membawa celurit dan pedang.

"Akhirnya, korban merelakan dompet, helm, dan sepeda motornya kepada pelaku dan korban menemui saksi untuk meminta tolong warga sekitar tetapi tidak ada yang mendengarkan dan membantu korban," ucap Budi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved