Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ahli Waris PDP Covid-19 Tuntut Tim Gugus Tugas Covid-19 Rp 100 Miliar Karena Persoalan Ini

Prosedur pemakaman jenazah sesuai protokol kesehatan Covid-19 berbuntut panjang.

Editor: Ilham Yafiz
BAY ISMOYO / AFP
Ilustrasi pemakaman sesuai protokol kesehatan mencegah Covid-19. 

Lantaran viralnya video tersebut membuat keluarga almarhumah ditakuti warga PALI.

Eka Kamelia (37) warga Bhayangkara Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi yang merupakan anak kandung jenazah dimakamkan secara protokol Covid-19 mengatakan dirinya berharap ada itikad baik dari Gugus Tugas untuk membersihkan nama baik keluarga.

"Kami meminta keadilan. Kami juga mengutamakan nama baik keluarga kami. Karena warga PALI takut dengan kami." ungkap Eka Kamelia, kepada wartawan Jumat (5/6/2020) lalu.

Menurutnya, ia sangat menyesalkan apa yang terjadi seperti diberitakan, bahwa orang tuanya merupakan pasien positif virus corona, lantaran dimakamkan secara protokol Covid-19.

"Dampak sosial sangat terasa. Kami merupakan distributor buah di Pasar. Jadi, baik pembeli maupun pedagang yang ada takut mendekat keluarga kami," jelasnya.

"Akibat Ibu kami dimakamkan secara Covid-19. Usaha kami terjun bebas, nama baik keluarga kami jadi tercoreng," tambahnya.

Selama menggelar yasinan yang menyayat hati, jelas Eka, keluarga dekat pun enggan melayat ke rumah.

Selain itu, pihak gugus tugas juga selama 14 hari masa inkubasi juga tidak ada yang datang kerumah untuk meminta maaf.

"Setelah berita ini viral, baru Kamis (4/6/2020) Ketua Gugus Tugas bersama tim lain menemui keluarga kami untuk meminta maaf," katanya.

Ia mengatakan, jenazah ibunya belum sempat diambil sampel baik rapid test maupun swab tes. Meski begitu, pemakaman tetap dilakukan secara Covid-19.

"Kami pihak keluarga juga belum ada dilakukan Rapid tes. Dan Alhamdulillah kami sehat-sehat saja selama 14 hari selesai masa inkubasi,"katanya.

Sementara, Samsudin yang merupakan adik dari suami Almarhumah sekaligus orang yang menguburkan jenazah status PDP di PALI menambahkan, bahwa usai kejadian jenazah terjatuh, pihak keluarga langsung mengambil alih pemakaman.

"Kami tidak terima. Jadi kami ambil alih dengan melakukan pemakaman sendiri. Kantong mayat kami buka serta plastik yang membungkus jenazah. Kami mau menguburkan Almarhumah sesuai syariat Islam," katanya.

Ibu Bunuh Anak Karena Susah Diajari Belajar Online, Kebijakan Menteri Nadiem Makarim Jadi Petaka?

Sampaikan Permohonan Maaf

Ketua Gugus Tugas (Kasatgas) Percepatan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Covid-19 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Junaidi Anuar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban.

Menurut Junaidi, petugas sudah dilatih untuk mempersiapkan proses pemakaman sesuai protokoler Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved