Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

PENTING, Sudah Disahkan, Seragam Baru Satpam Mirip Polisi, Ada Pangkat di Bahu, Ini Sejarah Satpam

Seragam satuan pengamanan atau satpam akan berganti dengan warna coklat mirip disertai tanda pangkat di bahu seperti seragam anggota polisi

Istimewa via Tribun Medan
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Saat ini seragam Satpam identik dengan warna putih atau warna dongker, namun kini ada pergantian.

Seragam baru Satpam sudah disahkan dan ada kemiripan dengan seragam anggota polisi.

Seragam satuan pengamanan atau satpam akan berganti dengan warna coklat mirip disertai tanda pangkat di bahu seperti seragam anggota polisi.

Perubahan seragam itu tertuang dalam peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.

"Untuk filosofi seragam satpam yang warna coklat muda untuk baju dan coklat tua untuk celana, dengan makna coklat identik dengan warna tanah atau bumi, kayu, dan batu, yang berarti warna alami," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (14/9/2020).

Dalam Perkap tersebut, seragam Pakaian Dinas Harian (PDH) satpam adalah kemeja lengan pendek berwarna putih, celana panjang biru tua untuk laki-laki, serta rok panjang atau kulot untuk perempuan.

Kemudian, Pakaian Dinas Lapangan (PDL) terdiri dari kemeja lengan panjang dan celana panjang biru tua untuk laki-laki dan perempuan.

Kemiripan warna seragam satpam dengan polisi diharapkan dapat menimbulkan kedekatan emosional hingga menumbuhkan kebanggaan.

"Menumbuhkan kebanggaan satpam sebagai pengembang fungsi kepolisian terbatas, memuliakan profesi satpam, dan menambah pergelaran fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Selain itu, jenis seragam satpam juga bertambah menjadi lima macam. Di peraturan sebelumnya, hanya terdapat empat macam seragam satpam. Kelimanya terdiri dari, PDH, Pakaian Dinas Lapangan Khusus (PDL Sus), Pakaian Dinas Lapangan Satu (PDL Satu), Pakaian Sipil Harian (PSH), dan Pakaian Sipil Lengkap (PSL).

Sejarah terbentuknya satpam

Barangkali belum banyak yang tahu kalau sejarah Satpam berhubungan dengan kepolisian.

Pendirinya adalah Kapolri Jenderal Polisi Awaloedin Djamin yang menjabat 1978–1982.

Gagasannya berawal dari keterbatasan jumlah polisi dalam menjaga keamanan.

"Awaloedin Djamin berpikiran bahwa polisi yang jumlahnya terbatas tidak mungkin menjaga daerah pertokoan dan perkantoran.

Maka ia mengusulkan adanya Satpam (satuan pengamanan) yang dibiayai oleh kantor tertentu namun latihan dasarnya diberikan oleh pihak kepolisian," tulis sejarawan Asvi Warman Adam dalam Menguak Misteri Sejarah.

Dalam memoarnya, Pengalaman Seorang Perwira Polri, Awaloedin Djamin menjelaskan, untuk menggalang partisipasi masyarakat, Polri dengan dukungan Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) mencanangkan sistem Kamtibmas Swakarsa termasuk keamanan lingkungan (Siskamling).

“Pola ini saya susun dengan jelas, untuk daerah pedesaan dan daerah perkotaan, untuk kawasan permukiman dan lingkungan usaha serta perkantoran," kata Awaloedin.

tribunnews
Kapolri Letjen Polisi Awaloedin Djamin menerima kunjungan kehormatan Kepala Kepolisian Filipina Mayjen Fidel V Ramos (kiri), Desember 1979. ((Wikipedia/Dok. Kompas/Dinas Penerangan Polri).)

Setelah penelitian dan studi perbandingan, Awaloedin mengeluarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: SKEP/126/XII/1980 tanggal 30 Desember 1980 tentang Pola Pembinaan Satpam.

"Saya bentuk Satpam (satuan pengamanan), terjemahan dari security guards," kata Awaloedin. "

Namun, lahirnya Satpam ini tidak begitu mulus.

Sebelumnya, sudah ada beberapa perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengamanan, yang umumnya dipimpin oleh purnawirawan Pati [perwira tinggi] ABRI."

Awaloedin menetapkan Satpam merupakan tanggung jawab perusahaan atau instansi yang bersangkutan.

Serta didaftar, dilatih, dan dibina oleh Polri. Bagi Awaloedin, pembentukan Satpam juga untuk menghindari pengalaman yang terjadi di negara lain.

"Di Jepang misalnya, terdapat Yakuza yang memaksakan perlindungan bagi pengusaha-pengusaha. Demikian pula permulaan mafia di Amerika Serikat," kata Awaloedin.

Pada tahap persiapan, dalam suatu acara di Mabak (Markas Besar Angkatan Kepolisian), Kepala Perbekalan Umum Brigjen Polisi Drs. Basiroen Nugroho, memperagakan berbagai contoh seragam Satpam.

Awaloedin memutuskan seragam Satpam: biru-biru untuk lapangan dan biru-putih untuk lingkungan gedung perusahaan.

Pada lengan harus ditempeli nama perusahaan dan wilayah Polri tempatnya bertugas.

Segera setelah Surat Keputusan Kapolri keluar jumlah anggota Satpam meningkat menjadi 30.000 di seluruh Indonesia.

Wadah profesi Satpam, Asosiasi Manajer Sekuriti Indonesia (AMSI), terbentuk pada 9 Juli 2001 di Jakarta.

Dalam perkembangannya, AMSI berubah menjadi Asosiasi Profesi Sekuriti Indonesia (APSI) pada 1 November 2018.

Pada hari ulang tahun Satpam yang ke-13 tanggal 30 Desember 1993, dalam suatu acara di Mabak, Kapolri Letjen Polisi Drs. Banurusman mengukuhkan Awaloedin Djamin sebagai Bapak Satpam Indonesia.

Awaloedin Djamin meninggal dunia pada 31 Januari 2019.

tribunnews
Ketua Yayasan Syarikat Oesaha Adabiah Sumatera Barat Jenderal (Purn) Polisi Awaloedin Djamin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (28/7/2015) seusai bertemu dengan Kalla. (Icha Rastika)

Pemikirannya banyak disumbangkan untuk kemajuan Polri

Jenderal Pol (Purn) Awaloedin Djamin, Mantan Kepala Polisi RI periode 1978-1982, tutup usia pada sore ini, Kamis (31/1/2019) sekitar pukul 14.55 WIB.

Jenderal (Purn) Awaludin Djamin meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Jenazah almarhum akan dibawa ke kediaman di rumah duka di Jalan Daha III No 7 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Kabar duka tersebut dibenarkan Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono.

Syahar mengatakan, almarhum akan disemayamkan di kediaman di Jalan Daha III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (1/2/2019).

"Besok setelah shalat Jumat disemayamkan di Auditorium PTIK. Setelah shalat Jumat, (jenazah) dishalatkan di masjid PTIK. Setelah itu dibawa ke pemakaman Tanah Kusir," kata Syahar lewat pesan singkat kepada wartawan.

Ia mengatakan Polri turut berduka yang mendalam atas meninggalnya bapak Awaludin.

"Beliau turut berjasa sangat besar bagi Polri dan mengabdikan diri untuk Polri. Pemikiran-pemikiran banyak disumbangkan untuk kemajuan Polri," ujarnya.

Profil

Nama                          : Jenderal Pol. (Purn) Prof. Dr. Awaloedin Djamin, MPA.

Tempat/Tgl Lahir       : Padang, 26 September 1927

Agama                         : Islam

Pendidikan                 :

–    SMA, Bukittinggi (1948)

–    Doktorandus, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta (1955)

–    Master of Public Administration, Universitas Pittsburg, AS

–    Doktor, Universitas Southern California, AS (1963)

Karir                    :

–    Komisaris Polisi Tingkat I, Jawatan Kepolisian Negara, Jakarta (1964)

–    Kepala Seksi Umum Sekretariat Jawatan Kepolisian Negara (1958)

–    Lektor Luar Biasa dan Guru Besar PTIK dan Seskopol (1964)

–    Direktur Kekaryaan Departemen Angkatan Kepolisian (Depak), Jakarta (1964)

–    Anggota DPR-GR (1964-1966)

–    Anggota Musyawarah Pembantu Perencana Pembangunan Nasional (1965)

–    Menteri Tenaga Kerja (1966-1968)

–    Anggota MPRS (1966-1971)

–    Deputi Kapolri Urusan Khusus (1968-1971)

–    Penasehat Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara (1968)]

–    Dosen Sekolah Staf dan Pimpinan Pekerjaan Umum (1968)

–    Ketua Dewan Penasehat Ahli Menteri Tenaga Kerja (1968)

–    Direktur Lembaga Administrasi Negara (1971-1976)

–    Anggota MPR (1972-1997)

–    Duta Besar RI untuk Jerman Barat (1976-1978)

–    Kepala Kepolisian RI (1978-1982)

–    Rektor Universitas Pancasila (1983-1995)

–    Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1983-1988)

–    Guru Besar FISIP UI dan Pasca Sarjana Ilmu Kepolisian (1986)

–    Ketua Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN) (1998-2003)

Organisasi                 :

–    Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Polri

–    Pendiri/Ketua Harian Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI)

–    Anggota Board, Asian Center for Development Administration (ACDA), Kuala Lumpur

–    Anggota Executive Board, Eastern Regional Organization for Public Administation (EROPA)

–    President Asean Social Security Association (ASSA). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Kapolri Awaloedin Djamin Tutup Usia" dan tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri Ubah Seragam Satpam, Berwarna Coklat agar Sama

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved