Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Amerika Serikat Mulai Rasakan Kekuatan Rusia, Buktinya Mereka Kirim Lagi Tambahan Kendaraan Tempur

Mulai terasa kekuatan Rusia, Amerika Serikat tambah kendaraan tempur. Empat tentara mereka luka-luka setelah bentrok dengan rusia

Editor: Budi Rahmat
MENAHEM KAHANA / AFP
Tentara infanteri Israel berkumpul di samping tank dan pengangkut personel lapis baja di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, pada 16 Agustus 2020. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Amerika Serikat mulai dibikin ketar-ketir oleh Rusia. Setelah empat tentara mereka terluka akibat bentrok dengan pasukan Rusia, kini mereka tambah kendaraan tempur.

Enam kendaraan lapis baja mereka kirimkan untuk memperkuat pasukan di Suriah Timur.

hal itu sebagai jawaban bahwa AS juga serius terkait ancaman dari Rusia

Militer AS telah mengirim enam kendaraan lapis baja dalam misi 90 hari untuk memperkuat pasukannya di Suriah timur.

Rusia Dapat Bantuan Ratusan Tentara Tak Biasa, Mereka Sengaja Didatangkan untuk Berperang

INI Manusia Tertua di Dunia, Capai Umur 117 Tahun, Begini Cara Dia Berusia Panjang

Kerahkan Kendaraan Tempur dan 100 Tentara ke Timur Laut Suriah, AS Beri Peringatan Pada Rusia

Hanya berselang sekitar sebulan setelah empat tentara AS terluka saat bentrok dengan pasukan Rusia di daerah tersebut.

Militer ASmengatakan 100 tentara akan mendamping kendaraan tersebut, lansir AFP, Minggu (20/9/2020).

Saat ini terdapat kurang dari 1.000 tentara AS di Suriah, jumlah yang tetap kira-kira sama sejak berakhirnya serangan militer AS terhadpa ISIS di sebagian besar wilayah Suriah.
Rusia telah mengerahkan pasukan militer ke Suriah untuk mendukung rezim Suriah.

Pasuka AS melakukan patroli dan operasi bersama dengan Pasukan Demokrat Suriah, sebuah milisi yang didukungnya pada 2015 untuk melawan ISIS.

AS dan Rusia sebelumnya pernah bentrok satu sama lain di Suriah, seperti insiden tahun 2017 yang menewaskan sekitar 300 kontraktor militer Rusia.

Seorang pengendara sepeda motor memperhatikan kepulan asap setelah serangan udara jet tempur Rusia di barat Provinsi Idlib, Suriah yang sebagian besar dikuasai pemberontak, Minggu (20/9/2020) (AFP/Mohammed AL-RIFAI)

"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan negara lain di Suriah, tetapi akan membela pasukan Koalisi jika perlu," kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat militer AS.

Juga pada Jumat (18/9/2020) Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mendesak Turki untuk menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang didukungnya di Suriah utara.

Turki mulai meluncurkan operasi militer besar pada tahun 2016 untuk menyingkirkan kelompok milisi Kurdi Suriah,
termasuk SDF yang didukung AS, dari daerah yang mereka kuasai di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.

Operasi tersebut termasuk dukungan untuk faksi milisi Suriah lainnya.

Beberapa di antaranya menurut PBB bertanggung jawab atas pola yang mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir ini atas berat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved