Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rusia Dapat Bantuan Ratusan Tentara 'Tak Biasa', Mereka Sengaja Didatangkan untuk Berperang

Rusia mendapat bala bantuan dari tentara yang tak biasa. Mereka merupakan tentara yang dulunya penjahat perang. Jumlah mereka ratusan yang siap tempur

Editor: Budi Rahmat
KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP
Tak kurang dari 11.000 prajurit dan berbagai peralatan tempur militer Rusia dipamerkan dalam peringatan 69 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Lapangan Merah, Moskwa, Jumat (9/5/2014). 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kekuatan Rusia bertambah setelah mereka mendapat bantuan sebanyak empat ratus tentara yang siap tempur ke Libya.

Tentara-tentara ini bukanlah orang sembarangan. Mereka merupakan orang yang lekat dengan sebutan penjahat perang.

Rusia ternyata telah membayar mereka untuk bergabung melakukan perlawanan ke Libya.

Artinya tentara-tentara ini memang sengaja dibayar setiap bulannya.

INI Manusia Tertua di Dunia, Capai Umur 117 Tahun, Begini Cara Dia Berusia Panjang

54 Pesawat intai Asing Mendekati Rusia, Negeri Beruang Lakukan 313 Latihan Dadakan,Apa yang Terjadi?

Kerahkan Kendaraan Tempur dan 100 Tentara ke Timur Laut Suriah, AS Beri Peringatan Pada Rusia

Tentara Rusia memeriksa wartawan di kota Simferopol, semenanjung Crimea. Rusia dipandang terburuk karena melakukan intervensi di Ukraina.
Tentara Rusia memeriksa wartawan di kota Simferopol, semenanjung Crimea. Rusia dipandang terburuk karena melakukan intervensi di Ukraina. (Reuters)

Rusia dilaporkan mengirim 400 tentara bayaran dari Qamishli, Suriah, ke Libya untuk bertempur bersama Khalifa Haftar.

Dilansir dari Yeni Safak, Minggu (20/9/2020), Rusia terus memperkuat pasukan Haftar di timur Libya untuk melawan Pemerintah Libya yang berbasis di Tripoli.

400 milisi tersebut berasal dari kelompok milisi Shabiha, sebuah kelompok yang dibentuk oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad di Qamishli.

Milisi yang terdiri atas penjahat perang tersebut telah tiba di Pangkalan Udara Khmeimim di Provinsi Latakia, Suriah, setelah bertolak dari bandara Qamishli.

Rusia juga dilaporkan menggelontorkan dana sekitar 1.500 dollar AS (Rp 22 juta) hingga 2.000 dollar AS (Rp 29 juta) perbulan untuk setiap tentara bayaran yang dikirim ke Libya dari Suriah.

Bulan lalu, Rusia mencapai kesepakatan di Qamishli dengan 1.000 orang yang berusia antara 20 hingga 45 tahun, yang juga diharapkan segera dikirim ke Libya.

26 Tahun Berkuasa, Presiden Ini Gemetaran Ditantang 3 Wanita, Sampai Mengemis Minta Senjata ke Rusia

Rusia Kembali Cegat Jet Tempur Pembawa Bom Milik Amerika di Laut Bering, Eropa

Spektakuler, Ilmuwan Temukan Sperma Raksasa Berusia 100 Juta Tahun, Makhluk Inilah Pemiliknya

Jumlah tentara bayaran yang dikirim Rusia untuk Haftar dari berbagai provinsi di Suriah sejauh ini diperkirakan melebihi 5.000 milisi sebagimana dilaporkan Yeni Safak.

Prajurit asing di barisan Haftar termasuk di antaranya adalah tentara bayaran Rusia, milisi Janjaweed yang dibawa dari Sudan, serta pemberontak bersenjata dari Chad.

Kelompok milisi Shabiha, yang saat ini juga didukung oleh Iran, didirikan oleh Assad untuk menekan demonstrasi damai yang dimulai pada 2011.

Dalam pemilihan parlemen ketiga yang diadakan pada Juli tanpa partisipasi publik, rezim Assad juga membawa Shabiha ke parlemen.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah melaporkan kejahatan perang yang dilakukan oleh Shabiha.

Sejumlah kejahatan perang tersebut termasuk penggunaan senjata kimia, pemerkosaan, penyiksaan, penargetan permukiman sipil, dan penyebaran organisasi teroris.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rusia Dikabarkan Kirim Tentara Bayaran ke Libya, Berasal dari Suriah.(*)

TERTANGKAP BASAH, Istri Pergoki Suami Sedang Cabuli Anak Tetangga Berusia 9 Tahun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved