DiamankanPolisi, Begini Nasib Ibu yang Aniaya Anaknya Gunakan Balok Kayu karena tak Belajar Daring
katanya untuk mendidik anak. memberikan efek jera. Tapi yang dilakukan di luar batas. ASanaknya lebam-lebam. Ditangkap polisi ngaku menyesal
TRIBUNPEKANBARU.COM- Niat ibu ini untuk mendidik nanaknya agar ntidak berbohon dan harus displin terkait beklajar daring.
Namun cara yang dilakukan di luar batas. ia malah menganiaya anaknya itu menggunakan balok kayu.
Hasilnya sang anak lebam-lebam akibat pukulan sang ibu.
Aksi kejinya itu sengaja ia videokan untuk dikirim ke tante anak tersebut sebagai bentuk klarifikasi.
Namun justru videonya viral di media sosial.
• Jaksa Terapkan Restorative Justice, Seorang Tersangka Kasus Penganiayaan Lolos dari Jeratan Hukum
• UPDATE Penyerangan Polsek Ciracas:TNI Ganti Rugi Rp 594 Juta untuk Korban Penganiayaan dan Perusakan
• Diduga Tewas Akibat Penganiayaan, Polisi Bongkar Makam Korban yang Semula Dianggap Kecelakaan

Setelah ditangkap polisi, wanita ini mengaku menyesal
Video seorang Ibu di Kota Parepare, Sulawesi Selatan menganiaya anak kandungnya viral di media sosial.
SF (34), janda beranak 3 warga Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan menganiaya anak kandungnya NJ (10) dengan balok kayu hingga lebam pada kedua tangannya.
"Sang ibu menganiaya anaknya dengan balok kayu dalam video lantaran kesal anaknya yang sempat ke rumah mertuanya dilaporkan oleh gurunya 10 hari terakhir tak mengikuti pelajaran daring. SF kesal karena NJ anaknya pergi ke Kabupaten Pinrang, rumah neneknya juga tak izin pada ibunya," ungkap Kasat Reskrim Polres Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Iptu Asian Sihombing, Minggu (20/9/2020).
Lanjut Asian, setelah anaknya kembali ke rumah, ia melihat chat sang anak kepada tantenya.
NJ berbincang bersama sang tante di pesan WhatsApp bahwa ibunya berbohong tentang ia tak pernah ikut belajar daring.
"Amarah sang ibu memuncak, ia kemudian menganiaya sang anak dan merekamnya dan dikirimkan ke tante korban tentang klarifikasi sang anak bahwa dirinya tidak berbohong." ungkap Asian.
Kepada polisi, SF mengakui perbuatannya dan menyesal telah berbuat di luar kontrol terhadap sang anak. NJ merupakan anak yang pintar.
"Padahal NJ selalu menjadi juara kelas di sekolahnya," kata Asian.
Di depan polisi, SF menyesali perbuatanya, dirinya mengaku bertindak kasar karena kecewa melihat anaknya NJ tak belajar.