Dukun Palsu Janji Bisa Gandakan Uang, Korban Disuruh Transfer untuk Keluarkan Keris dan Samurai
Tindak pidana penipuan dengan modus mengaku dukun yang bisa menggandakan uang. Atim dan Sutrisno sudah beraksi sejak 2016.
"Tersangka itu menjanjikan bisa menggandakaan uang. Korban disuruh transfer uang untuk mengeluarkan keris dan samurai. Padahal barang-barang itu dibeli dari pinggir jalan," ungkap Jeifson.
Rencananya, keris dan samurai itu diberikan kepada korban dan bisa dijual dengan harga triliunan.
Namun nyatanya, itu tidak pernah terwujud. Di satu sisi korban terus mentransfer.
Ketika korban sudah mentransfer sejumlah uang, para tersangka melakukan ritual palsu yang disebut untuk penggandaan uang.
Tersangka memberitahu korban kalau ritual tidak boleh berhenti agar penggandaan berhasil.
"Agar ritual tidak berhenti, tersangka meminta tambahan uang kembali," ujarnya.
Modus itu terbukti ampuh sehingga korban terus-terusan mentransfer sebanyak Rp 18 M sejak 2016.
Jeifson menjelaskan kalau korban adalah seorang pengusaha.
Saat ditangkap di kediamannya, Atim diketahui sedang melaksanakan ritual.
Diceritakan Jeifson, petugas mencium aroma tidak sedap. Ternyata, Atim sudah setahun ini tidak mandi.
Atim mengaku tidak mandi agar ilmunya tidak hilang. Padahal itu hanya akal-akalan.
Polisi tetap menangkap dan kemudian memandikan Atim di Polres Batu.
Saat dirilis, Atim dan Sugeng terlihat sehat.
"Atim ini juga mengaku bisa menghilang tapi itu tidak benar. Korban pun awalnya tidak mempercayai petugas bisa menangkap Atim karena korban meyakini dukun palsu itu bisa menghilang," ungkapnya.
Sugeng memberi kesaksian. Ia menerima uang ratusan juta dari Atim.