Matinya Panglima Kodap VIII KKB Papua, Kepemimpinan Beralih ke Sabinus Waker, TNI POLRI Waspada
Nama Sabinus Waker disebut Paulus sebagai pemimpin KKB Papua di Intan Jaya setelah pimpinan sebelumnya, Ayub Waker meninggal dunia
kemudian ada rampasan 2019 dan 2020, jumlahnya 17 pucuk," kata Paulus.
Jumlah anggota KKB di Intan Jaya bisa saja bertambah karena saat ini ada beberapa kelompok lain
dari kabupaten sekitar sedang berjalan menuju kelompok Sabinus Waker.
Mengenai pernyataan KKB menjadikan Intan Jaya sebagai wilayah perang terbuka dengan TNI-Polri,
Paulus menilai itu dikarenakan faktor kondisi geografis.
Menurut dia, kondisi geografis di Intan Jaya umumnya sangat pipih di mana kawasan pemukiman,
perkantoran dan jalan seluruhnya diapit oleh pegunungan.
Kondisi tersebut juga berlaku di Sugapa.
"Mereka pilih Intan Jaya karena arealnya cukup sulit untuk kita hadir dalam jumlah yang signifikan.
"Di situ daerah yang pipih, tebing-tebing, gunung-gunung, jadi sulit," kata Paulus.
Dengan kondisi geografis seperti itu, KKB dengan mudahnya berulah dan melarikan diri.
Ditambah dengan minimnya infrastruktur jaringan telekomunikasi di Intan Jaya
yang membuat koordinasi antar aparat keamanan sulit dilakukan.
Paulus menyebut selama 2020, KKB sudah cukup sering berulah di Intan Jaya.
"Di 2020 cukup banyak kejadian di Intan Jaya, ada 17 kejadian,
