Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Peneliti Dibikin Takjub, Lobang Sedalam 30 Meter dan Luas Setengah Lapangan Bola Ini Masih Misterius

Keberadaannya tak lazim di muka bumi. Lobang sedalam 30 meter dengan luas setengah lapangan bola ini masih menjadi misterius. Peneliti coba ungkap

Editor: Budi Rahmat
Twitter Massimo @Rainmaker1973
Lubang besar di Siberia (Twitter Massimo @Rainmaker1973)= 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Lobang misterius sedalam 30 meter dengan ukuran diamater setengah lapangan sepakbola mulai diungkap para ahli.

Lobang tersebut secara tak sengaja ditemukan oleh kru televisi yang kemudian memberitakannya hingga menjadi sorotan publik dan pemerintah.

Kemudian para ahli mulai melakukan penelitian terkiat keberadaan lobang tersebut.

Pihak Lapas Kecolongan? Terpidana Mati, Cai Changpan WNA China Kabur Gali Lobang dengan Alat Ini

Nasib Pilu Bocah Perempuan, Tewas Dianiaya Ortu, Jasadnya Dikubur dalam Lobang Setengah Meter

Gali Lobang Sedalam 12 Kilometer, Ditemukan Benda-benda Aneh Ini, Termasuk Batu yang Sangat Panas

Setelah sekian lama melakukan penelitian dengan rasa ingin tahu. peneliti kemudian ungkapkan asal muasal lobang misterius tersebut.

Lubang misterius muncul di Siberia, Rusia yang tidak sengaja ditemukan kru TV baru-baru ini.

Lubang ini berukuran lebih dari setengah lapangan sepak bola.

Melansir National Geographic, Kamis (24/9/2020), temuan baru-baru ini hanyalah salah satu di antara beberapa lubang atau kawah aneh lain yang ditemukan di Kutub Utara Siberia, yang kali pertama ditemukan pada 2014.

Para ilmuwan meyakini kawah tersebut terbentuk dari ledakan gas metana dan karbon dioksida yang terperangkap di dalam gundukan tanah dan es.

Ahli mengatakan sebuah fenomena yang mungkin saja terjadi yang mungkin dapat semakin umum saat iklim semakin hangat.

"Kami masih belum tahu apa yang sedang terjadi. Dan apakah itu akan terjadi di tempat lain," kata Sue Natali, ahli permafrost di Woodwell Climate Research Center di Falmouth, Massachusetts.

Studi baru tentang kawah lain menunjukkan satu kemungkinan tentang terbentuknya lubang seperti yang ditemukan di Siberia.

Mekanisme cryovolcanism, di mana letusan berbentuk lumpur beku atau cair daripada batuan yang membara.

Fenomena seperti itu, kata ahli, juga terdapat ditempat lain di tata surya ini, seperti yang muncul di bulan berair Saturnus, Enceladus.

Akan tetapi, cryovolcanism dianggap tidak umum terjadi di Bumi.

Dengan mempelajari lubang misterius Siberia ini dapat memberi petunjuk tentang apa yang terjadi di dunia yang sangat jauh itu.

"Ada proses yang terjadi dan mungkin bahkan belum kita pikirkan. Mungkin ada lebih banyak di luar sana," kata Natali.

Lubang Siberia pertama ditemukan pada tahun 2014, yang mana anggapan umum menduga itu terbentuk akibat serangan meteorit atau ledakan rudal.

Beberapa tahun kemudian, para peneliti telah mengindentifikasi 15 kawah lain yang diduga berasal dari ledakan alam.

Lubang yang baru ditemukan, nomer 17, menurut Evgeny Chuvilin, pakar permafrost di Skoltech Center for Hydrocarbon Recovery Rusia kemungkinan yang terbesar.

Lubang-lubang yang muncul di Arktik tidak mudah untuk dipelajari, sebab tempat itu berisi air beberapa bulan hingga tahun setelah ledakan.

Sehingga, menyamarkannya sebagai salah satu dari banyak danau yang tersebar di wilayah tersebut.

Setelah lubang misterius yang ditemukan di Semenanjung Yamal di barat laut Siberia, Chuvilin dan timnya bergegas mencari tahu dan menelitinya.

"Saat berada di dekat kawah, pertama-tama Anda akan terkejut dengan ukurannya," kata Chuvilin.

Ancaman ledakan dari kawah Siberia

Dengan penelitian tersebut, para ilmuwan berharap bisa memahami proses dibalik ledakan, serta memprediksi di mana lubang ini akan kembali muncul.

Sebab, ledakan kombinasi gas ini dapat menimbulkan risiko bagi penduduk setempat.

Menurut Andrey Bychkov, ahli geokimia di Lomonosov Moscow State University yang mempelajari kawah lain mengatakan penduduk melaporkan mendengar adanya ledakan atau api di dekat kawah yang baru ditemukan.

Pada tahun 2017, sebuah kawah dilaporkan meledak di dekat kamp penggembala rusa kutub Nenets.

Ancaman ledakan dari kawah ini juga berpotensi meluas ke infrastruktur migas yang melimpah di kawasan itu.

Peneliti telah menganalisis kawah lain dengan mengambil sampel dinding es.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat beberapa petunjuk tentang apa yang sedang terjadi.

Pada tahun 2018, Bychkov dan timnya mengusulkan ledakan itu adalah bentuk dari cryovolcanism yang pusatnya di sekitar kombinasi ledakan gas, es, air dan lumpur.

Kawah terbentuk di dalam permafrost, tanah yang biasanya tetap beku selama musim panas, yang menyelimuti sekitar 9 juta mil persegi Belahan Bumi Utara.

Tampaknya lapisan tanah beku ini, yang dikenal sebagai taliks, menunjukkan keberadaan kantong-kantong di bawah permukaannya.

Salah satu bentuk taliks yang umum adalah di bawah danau, di mana air di atasnya memanas dan mengisolasi tanah di bawahnya.

Sementara para ilmuwan mencoba mengungkap mekanisme pasti di balik ledakan, prosesnya kemungkinan merupakan bentuk cryovolcanism yang melibatkan letusan es dan lumpur.

Ini terjadi dimulai dari kantong tanah yang tidak beku, yang disebut taliks, yang dikelilingi permafrost.

Namun, ilmuwan menyimpulkan dugaan asal-usul lubang misterius menganga di Kutub Utara Siberia kemungkinan terbentuk dari penumpukan gas yang eksplosif di dalam gundukan lumpur dan es yang membeku.

Lubang Misterius Sedalam 30 Meter

Sebelumnya, saat sedang melintas di atas tundra Siberia musim panas ini, kru TV Rusia melihat sebuah lubang besar misterius.

Ukurannya yang luar biasa besar, sedalam 30 meter dengan diameter lebih 20 meter membuat peneliti kemudian penasaran dan tertarik untuk memeriksanya.

Apalagi, lubang semacam itu ternyata bukanlah yang pertama ditemui.

Sebelumnya di wilayah yang sama terdapat lubang juga di tahun 2013.

Teori awal menyebut jika lubang tersebut merupakan hasil tabrakan meteorit, pendaratan UFO, bahkan runtuhnya fasilitas rahasia militer bawah tanah.

Namun, seperti dikutip dari IFL Science, Minggu (5/9/2020) lubang tersebut ternyata terbentuk akibat lapisan es (permafrost) yang mencair, akibat kenaikan suhu di daerah tersebut.

Permafrost merupakan tanah berbatu atau sedimen yang biasanya membeku sepanjang tahun dan mengandung simpanan besar karbon organik dan mikroorganisme beku.

Saat suhu menghangat dan lapisan es mulai mencair, bakteri dan mikroba lainnya hidup kembali dan mulai memompa keluar metana.

Metana yang terperangkap di bawah tanah ini kemudian menekan dan meledak, membentuk sebuah lubang menganga.

Saat kawah serupa terbentuk di masa lalu, penduduk setempat melaporkan mendengar suara keras dan bahkan melihat kepulan asap dan api. Namun, proses eksplosif itu tak tertangkap oleh peneliti.

Tak hanya meninggalkan kawah besar, proses ini juga meningkatkan risiko lebih banyak gas rumah kaca yang membanjiri atmosfer, mendorong siklus perubahan iklim.

Gali Lobang Tutup Lobang jadikan RS Banyak Utang, Kini Tanggungjawab Ganti Uang Nasabah

Penampakan Lobang Besar di Ozon, Kian Hari Semakin Besar, Peneliti sebut Ekstrem, Mengerikan

Sebagai informasi, metana merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat dan memiliki daya pemanasan jauh lebih besar daripada karbon dioksida.

"Saat ini tak ada satu pun teori yang diterima tentang bagaimana fenomena kompleks ini terbentuk," kata Evgeny Chuvilin, peneliti dari Skolkovo Institute of Science and Technology's Center for Hydrocarbon Recovery seperti dilansir dari CNN.

"Mungkin saja telah terbentuk selama bertahun-tahun, tetapi sulit untuk memperkirakan jumlahnya, karena biasanya muncul di daerah tak berpenghuni sehingga tak ada yang melihat dan melaporkannya," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asal-usul Lubang Misterius Siberia, Ilmuwan Menduga Terbentuk oleh Ledakan Gas"

Cara Cerdik Samsul Penuhi Permintaan Narkoba Pelanggannya, Simpan Sabu di Lobang Dinding Rumah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved