Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

GAWAT! Perang Dunia Ke III Bisa Pecah, F-16 Turki Tembak Jatuh Sukhoi Su-25 Armenia dari Azerbaijan

Tapi, Kementerian Pertahanan Azerbaijan membantah jet tempur Turki telah menembak jatuh peawat tempur Armenia.

HANDOUT / AZERBAIJANI DEFENCE MINISTRY / AFP
Tangkapan layar YouTube oleh Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada 15 Juli 2020, diduga menunjukkan asap mengepul dari apa yang mereka katakan menghancurkan peralatan militer Armenia di perbatasan Azerbaijan-Armenia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang antara Armenia dan Azerbaijan tampaknya bakal melibatkan banyak negara. 

Sebab, baru dua hari perang berlangsung, Turki telah turut campur dalam perang tersebut. 

Turki membela Azerbaijan yang merupakan negara sahabatnya.

Tak tanggung-tanggung, jet tempur F-16 Turki menembak jatuh Sukhoi Su-25 Armenia dari wilayah Azerbaijan, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pada Selasa (29/9). 

Jet tempur Turki, saat berada di dalam wilayah udara Azerbaijan, memberikan dukungan untuk pasukan Azerbaijan di darat yang mengirimkan serangan terhadap Kota Vardenis di Armenia.

"Sekitar pukul 10:30 pada Selasa (29/9/2020), pesawat tempur F-16 Turki lepas landas dari pangkalan udara di Ganja untuk memberikan dukungan bagi serangan pasukan Azerbaijani terhadap Kota Vardenis dan Desa Mets Masrik dan Sotk," kata Kementerian Pertahanan Armenia dalam siaran pers seperti dikutip kantor berita TASS.

"Sebuah F-16 Turki menembak jatuh sebuah Sukhoi Su-25 dari Angkatan Udara Armenia yang sedang dalam misi tempur. Pesawat tempur Turki itu berada 60 kilometer di dalam ruang udara Azerbaijan pada ketinggian 8.200 meter," ujar Kementerian Pertahanan Armenia.

Menurut pejabat Pemerintah Armenia, pilot jet tempur Sukhoi Su-25 yang jatuh itu tewas.

Tapi, Kementerian Pertahanan Azerbaijan membantah jet tempur Turki telah menembak jatuh peawat tempur Armenia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Senin (28/9/2020), negaranya siap untuk mendukung Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun di medan perang. 

"Hanya ada satu solusi (untuk masalah ini), Armenia menarik diri dari wilayah Azerbaijan yang diduduki. Masalah ini tidak akan diselesaikan kecuali penarikan," kata dia seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Ancaman Armenia luncurkan Rudal Balistik

Azerbaijan bakal luluhlantak dalam perang melawan Armenia

Armenia sudah mengancam akan meluncurkan rudal Iskander buatan Rusia jika Turki turut campur.

Tentunya hal ini akan menjadi mimpi buruk bagi Azerbaijan.

Perang Azerbaijan-Armenia tengah berlangsung di kawasan Nagorny Karabakh.

Kedua kubu mulai adu tembak pada Minggu (27/9/2020).

Adapun konflik ini dimulai ketika wilayah Nagorny Karabakh direbut separatis pada 1990-an, dengan pertempuran terakhir dua kubu terjadi pada 2016.

Sementara itu, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dikutip Associated Press (AP), Minggu (27/9/2020) mengimbau masyarakat internasional untuk mencegah adanya campur tangan Turki atas pertempuran Armenia- Azerbaijan di sengketa wilayah separatis Nagorny-Karabakh.

PM Pashinyan, berbicara dari Yerevan, Armenia, mengatakan bahwa perang konflik yang luas disertai campur tangan Turki akan membuat "ketidakstabilan".

Amenia mengancam akan mengerahkan sistem rudal Iskander buatan Rusia untuk menyerang Azerbaijan.

Senjata itu akan dioperasikan jika Turki mulai menggunakan jet tempur F-16 buatan AS untuk membela Azerbaijan.

Melansir 24h.com.vn dari RT, Selasa (29/9/2020), Duta Besar Armenia untuk Rusia Vardan Toganyan menegaskan bahwa negara itu "akan menggunakan semua tindakan yang diperlukan, termasuk rudal balistik Iskander", jika Turki mengirim jet tempur F-16 untuk berperang.

Tonganyan mengatakan situasi saat ini tidak seserius itu dan bahwa sistem pertahanan udara Armenia saat ini cukup untuk mengatasi drone Azerbaijan.

Jika Armenia benar-benar marah dan mengeluarkan rudal Iskander, kira-kira apa yang akan terjadi?

9K720 Iskander (sebutan NATO SS-26 Stone) adalah rudal balistik jarak pendek buatan Rusia, yang ditembakkan dari peluncur seluler.

Rudal Iskander dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, yang khusus digunakan untuk menyerang sasaran strategis musuh.

Sementara versi ekspor rudal memiliki jangkauan 280 kilometer dan muatan 480Kg, senjata yang ditujukan untuk layanan domestik memiliki jangkauan 500 kilometer.

Dilansir dari National Interest, diperkirakan bahwa Iskander versi domestik, memiliki jangkauan lebih pendek sekitar 400 kilometer dan muatan sekitar 700 Kg.

Meskipun demikian, rudal itu secara efektif menggantikan rudal balistik berujung nuklir OTR-23 Oka (SS-23 Spider) — yang dihilangkan dengan perjanjian INF.

Kedua versi Iskander memiliki sistem panduan terminal hulu ledak tunggal.

Tetapi akurasi rudal tergantung pada variannya tertentu.

Menurut Missile Threat, varian murni yang dipandu secara inersial akan memiliki probabilitas 200m melingkar dari akurasi kesalahan.

Tetapi ditambah dengan GPS atau GLONASS, yang dapat dikurangi menjadi 50m.

Jika sistem tersebut dilengkapi dengan sensor radar atau elektro-optik, akurasi Iskander bisa lebih baik dari 10m.

Iskander dapat dilengkapi untuk membawa berbagai jenis hulu ledak.

Ini termasuk varian bahan peledak tinggi (HE), varian dispenser sub-amunisi, varian bahan bakar udara dan varian penetrator HE.

Varian domestik Rusia juga dapat digunakan untuk mengirimkan muatan nuklir.

Artinya, Iskander adalah senjata yang serba guna.

Iskander dirancang untuk menghindari pertahanan rudal.

Dengan demikian, Iskander sangat sulit untuk dicegat dengan teknologi pertahanan rudal saat ini.

Iskander bukanlah senjata strategis, ini adalah rudal balistik taktis.

Selama operasi tempur, itu akan digunakan untuk menghancurkan target stasioner dan bergerak.

Karena kemampuan rudal untuk mengatasi pertahanan rudal, Moskow telah menempatkan peluncur Iskander-M di Kaliningrad.

Senjata itu memberi Rusia kemampuan untuk menggunakan eksklaf Baltiknya untuk mengancam instalasi pertahanan rudal AS di Polandia dan lebih umum untuk mengintimidasi tetangganya. 

Tak hanya ArmeniaAzerbaijan juga memiliki rudal balistik yang sekuat dengan rudal Iskander. 

Azerbaijan telah membeli rudal LORA dari Israel. Rudal ini memiliki jangkauan 400 kilometer (250 mil) dan CEP 10 meter (33 kaki) bila menggunakan kombinasi GPS dan TV untuk panduan terminal.

LORA mampu terbang diatas ketinggian extrim 45 km, kemudian menukik ke bawah dengan 574 kg hulu ledak. 

LORA dapat diluncurkan dari kapal dari dalam kontainer Intermodal standar serta diluncurkan dari darat. 

Selain LORA, Azerbaijan juga memiliki Rudal multiple launch rocket system (MLRS) Polonez yang memiliki jangkauan hingga 200 kilometer.

(*)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved