Ibu Muda di Muratara Nekat Minum Air Keras Lalu Nyebur ke Sungai Gara-gara Tak Ingin Dicerai Suami
Suami RT disebut-sebut selalu ingin menceraikan RT, namun RT tidak ingin diceraikan oleh suaminya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menolak diceraikan oleh suami, seorang wanita berinisial RT (25) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan nekat melakukan percobaan bunuh diri.
Warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit ini ingin mengakhiri hidupnya dengan cara meminum air keras.
Informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com, RT berusaha bunuh diri siang tadi, Senin (28/9/2020) sekitar pukul 12.30 WIB.
Usut punya usut ternyata RT nekat ingin bunuh diri karena ada masalah keluarga.
Suami RT disebut-sebut selalu ingin menceraikan RT, namun RT tidak ingin diceraikan oleh suaminya.
Alhasil RT memilih untuk bunuh diri dengan meminum air keras dan menceburkan diri ke sungai Rupit.
Warga yang melihat aksi RT langsung mencoba menolong dan melaporkan ke aparat kepolisian setempat.
Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polres Muratara langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
"Begitu dapat informasi, anggota kami langsung meluncur ke TKP," kata Kepala Satreskrim, AKP Dedi Rahmad.
Anggota kemudian membawa wanita yang mencoba bunuh diri itu ke RSUD Rupit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif dan kondisinya dalam keadaan sadar.
"Beliau sudah kami serahkan kepada keluarganya, beliau sadar, kini masih diopname di RSUD," ujar Dedi. (TribunSumsel.com/Rahmat Aizullah).
--------------------------------------------
Peristiwa tragis menimpa seorang wanita muda berinisial IPS Br P (24).
Dia nekat gantung diri.
Aksi itu diduga karena frustasi mengurus administrasi pernikahan.
Korban yang tengah hamil ditemukan tak bernyawa di keduaman orangtua calon suaminya di Kelurahan Sidomulyo, Medan Tuntungan, Minggu (27/9/2020) pukul 17.00 WIB.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Delitua AKP Zulkifli Harahap yang menyebut korban gantung diri dengan sehelai kain panjang dalam kamar di rumah SH Br T (53), atau calon mertuanya.
"Di mana, saat itu, saksi bernama Thania hendak mengajak korban makan, karena dia mendapatkan cerita dari calon suami korban, RPAS (23), bahwa korban sudah dua hari tidak mau makan," ujarnya, Senin (28/9/2020).
Lanjutnya, oleh saksi kemudian pergi ke kamar korban, dan menemukan korban dalam keadaan tewas gantung diri di jerjak jendela kamar.
• Berkat Bunga Liar Ini, Warga di Surabaya Raih Penghasilan Jutaan Rupiah, Bermula Saat Kerja Bakti
• Nomor Tak Dikenal Video Call, Saat Diangkat, Mahasiswi Ini Terkejut: TERNYATA Pria Pamer Kelamin
• Tahanan Narkoba Lakukan Ijab Kabul di Lapas, Mempelai Wanita : Perjuangan Ini Kita Lalui Bersama
Melihat kejadian tersebut, saksi ini langsung panik dan korban sudah tak bernyawa.
"Saksi pun langsung membangunkan ibu calon suami korban SH Br T yang sedang tidur di ruang tamu. Kemudian, Florens pun memanggil pacar korban dan teman-temannya yang sedang berada di depan rumah. Lalu jenazah korban diturunkan, dan kemudian dibaringkan di tempat tidur," ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga melaporkan kejadian itu kepada Kepala Lingkungan setempat, yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.
Petugas yang menerima informasi tersebut kemudian datang pada pukul 19.00 WIB.
Tim Inafis Polrestabes Medan melakukan olah TKP terkait penyelidikan kematian korban.
• Cewek Cantik Mahasiswi Kedokteran Jalani Ritual Cingcowong untuk Minta Hujan dan Hafal Mantranya
• Prediksi Soeharto Mengenai Kondisi Indonesia Abad 21 Terbukti, Ini Paparan dari Orang Dekatnya
• Stres Jalani Sidang, ASI Vanessa Angel Sampai Tak Keluar Hingga Bayinya Kehausan
"Dari hasil olah TKP, diketahui bahwasanya tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan ditubuh korban dan diduga kuat korban meninggal dikarenakan gantung diri," bebernya.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah memeriksa lima orang saksi.
Tidak hanya itu, ditemukan barang bukti sehelai kain panjang yang digunakan korban untuk bunuh diri.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, diketahui bahwa motif korban gantung diri, lantaran merasa kecewa dalam keadaannya yang telah hamil empat minggu, namun menemui hambatan pada saat pengurusan administrasi pernikahan.
Di mana korban tidak memiliki KK (Kartu Keluarga) sementara harus mengurus N1 dan N2.
"Korban sudah frustasi dan sudah dua hari tidak mau makan, sehingga mengambil jalan pintas gantung diri dengan kain," pungkasnya.(mft/t r i b u n-medan.com)
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org
