Doa Orangtua Menyertai Mahasiswa Ini Saat Akan Ikut Demo, Pamit Dapat Kecupan Manis dari Sang Mama
Dia adalah Dian Mulyana membagikan ceritanya saat ikut turun ke jalan menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Banyak orangtua yang melarang anaknya pergi demo tolak UU Cipta Kerja, dan juga tak kalah banyak yang memberikan izin.
Meski sebagian besar mahasiswa tak minta izin orangtua, namun mahasiswa ini punya kisah yang menarik. Berikut ceritanya.
Dia adalah Dian Mulyana membagikan ceritanya saat ikut turun ke jalan menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Ia mengaku sebelum melakukan aksi meminta restu kepada ibundanya.
Bagi pria yang akrab disapa Dimul ini, meminta restu untuk melakukan aksi bukanlah hal yang baru lagi untuknya.
"Sebetulnya ini bukan kali pertama dan udah nggak asing sih, tiap aksi juga pasti meminta izin."
"Karena kebetulan awal mulanya mamah kerja di luar negeri sebagai TKW dan organisasi adalah wadah yang tepat untuk saya agar tidak salah dalam bergaul."
"Sejak SD emang sudah aktif di dunia organisasi, jadi selagi kita memberikan kepercayaan ke orang tua kita dan kita bertanggung jawab," ujarnya, Sabtu (10/10/2020).
Tercatat berbagai aksi turun ke jalan sudah Dimul lakukan.
Sebut saja seperti 100 Hari Kerja Jokowi, Hari Tani, Aksi Nasional Sumpah Pemuda, Tolak RUU KPK, Tolak RUU MD3, Aksi Bela Rupiah, Mengawal Pelantikan DPR RI, hingga Aksi Bersama Novel Basedan.
Termasuk dalam aksi tolak UU Cipta Kerja, selain meminta restu, Dimul mendapatkan bekal sekaligus pesan khusus dari sang ibu.
"Bekalnya cium kening sama panjatan doa. Dan dapat wejangan dari ibu agar jaga kesehatan tetap patuhi protokol dan jangan tinggal sholat serta nggak boleh rusuh, itu bekal dari mama," ucap Dimul.
Dimul dalam kesempatan tersebut juga memberikan komentar terkait konten TikToknya yang viral.
Ia mengaku hanya iseng membuat konten TikTok berisikan percakapan antara dirinya dengan sang ibu.
"Tapi saya berharap mudah-mudahan membawa dampak positif dan Alhamdulilah responsnya kolom komentar positif dan maaf tidak dapat merespons satu persatu," ucap alumnus UBSI ini.
