Fantastis, Penangkapan 50 Kg Narkoba, Terbesar yang Berhasil Diamankan Langsung Polres Inhil

Sat Narkoba Polres Inhil menggagalkan penyelundupan narkotika yang di duga jenis sabu-sabu dengan jumlah yang fantastis, 50 Kg.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/T Muhammad Fadhli
Sat Narkoba Polres Inhil menggagalkan penyelundupan narkotika yang di duga jenis sabu-sabu dengan jumlah yang fantastis, 50 Kg. 

Kapolres Inhil mengimbau masyarakat Inhil apabila mendapat informasi atau menjumpai terkait permasalahan narkoba untuk segera memberikan informasi kepada Polres Inhil agar segera ditindaklanjuti.

“Tolong di informasikan kepada kami, memang sejak saya masuk di sini bersama jajaran saya berkomitmen untuk kabupaten inhil bebas dari narkoba,” imbuh Kapolres Inhil.

Khusus kepada anggota Polres Inhil yang berhasil mengungkap kasus narkoba, Kapolres Inhil akan memberikan apresiasi yang sangat tinggi melalui reward dari Kapolres Inhil.

Begitu juga bagi anggota Polres Inhil yang berhasil mengungkap kasus 50 kg sabu yang baru diungkap Polres Inhil, Kapolres telah menyiapkan pemghargaan khusus.

“Kita akan mengapresiasinya akan memberikan reward, selain dari Kapolres saya juga akan membuat surat kepada kapolda mohon kiranya juga bisa memberikan reward kapada anggota yang berprestasi mengungkap penyelundupan sabu 50 kg ini,” pungkas Kapolres. 

Kriminolog Tunjuk Bukti Jaringan Narkoba Tetap Bergerilya Saat Pandemi Covid-19

Pengamat dan Kriminolog serta Dosen Pascasarjana Hukum UIR, Dr Kasmanto Rinaldi menjelaskan tentang jaringan Narkobasaat wabah Covid-19 melanda.

Apresiasi perlu kita berikan kepada Jajaran Polres Indragiri Hilir yang telah berhasil menggagalkan penyeludupan sabu seberat 50 kilogram yang diamankan di areal perkebunan PT. ASI Blok 2203 Desa Sincalang Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. 

Fakta ini merupakan potret nyata bahwa eksistensi jaringan Narkoba tetap bergerilya meskipun di saat pandemi covid-19.

Sebagaimana diketahui bersama, Provinsi Riau menjadi salah satu destinasi favorit para pelaku kejahatan Narkoba terutama wilayah-willayah yang berada disekitar jalur laut sebagai pintu masuk. 

Demografis Provinsi Riau dan keterbatasan pengendalian pelabuhan resmi mampu mereka manfaatkan untuk memasukkan Narkoba dengan berbagai modus operandi.

Dari aspek kajian kriminologi, banyak hal yang mendukung massifnya peredaran Narkoba ini dalam jumlah besar.

Antara lain disebabkan oleh faktor motivasi para bandar dan jejaringnya, adanya market yang potensial serta banyaknya jalur jalur tikus yang sulit terpantau. 

Keterbatasan ini, secara licik akan senatiasa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan Narkoba dengan memanfaatkan jejaringnya. 

Situasi ini menjadi “keuntungan” oleh mereka terutama peluang mereka merekrut kurir kurir yang biasanya dari masyarakat tempatan atau yang cendrung sedang mengalami kesulitan hidup. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved