Kisah Penembak Misterius Gerakan Aceh Merdeka GAM, Suka Perang Gerilya, Kini Jadi Legislator
Dua bulan seusai latihan militer di Cot Laba Desa Matang Sijuek Timur tahun 1999, Nasrizal dipercayakan sebagai salah satu dari Penembak Misterius
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gerakan Aceh Merdeka atau GAM sebagai organsasi separatis di Aceh dalam catatan sejaran pernah berkonflik dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
GAM ingin Aceh melepaskan diri dari NKRI.
Namun, kini GAM sudah membubarkan diri setelah adanya kesepakatan damai.
Setelah damai, anggota GAM pun kembali ke masyarakat untuk melanjutkan hidup mereka dengan damai pula.
Satu orang di antara anggota GAM itu adalah Nasrizal yang merupakan seorang Penembak Misterius GAM.
Berkut kisah Nasrizal :
Dua bulan seusai latihan militer di Cot Laba kawasan Desa Matang Sijuek Timur, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara, tahun 1999, Nasrizal dipercayakan sebagai salah satu dari Penembak Misterius.
Kepercayaan tersebut didasarkan atas keberanian dan penampilannya yang modis, sehingga tidak mencurigakan beroperasi di wilayah Lhoksukon.
Tiga bulan kemudian, Cek Bay - panggilan akrab Nasrizal ditarik ke markas.
Dalam pasukan, Cek Bay juga menjadi personel yang menjadi perhatian pimpinan GAM di Aceh Utara saat itu.
Hal itu karena keberanian bergerilya tanpa dikomandoi.
Kendati usianya masih sangat muda ketika itu, Nasrizal dipercayakan menjabat Komandan Regu.
Gerilya Cek Bay semakin dikenal ketika itu.
Bahkan pria kelahiran 10 Oktober 1980 itu, menjadi orang pertama di kawasannya yang berani menguji coba menembak jenis bazooka.
Pria yang pernah merantau ke Malaysia itupun kemudian dipercayakan memimpin Komandan Kompi dengan 120 personel.
