Jalan Lintas Sumbar Riau Amblas
Jalan Amblas, Pengendara Bisa Melintas Lewat Desa Pulo Godang atau Lipat Kain
Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Yusri, Rabu (28/10/2020) mengatakan, pemerintah akan melakukan perbaikan dan pembenahan di lokasi kejadian.
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Peristiwa jalan amblas di Kecamatan XIII Koto Kampar ditanggapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Yusri, Rabu (28/10/2020) mengatakan, pemerintah akan melakukan perbaikan dan pembenahan di lokasi kejadian.
"Dalam sehari atau dua hari ini akan segera dibenahi dan mudah-mudahan bisa dilewati seperti sedia kala," ungkapnya.
Ia juga menghimbau untuk para pelintas untuk menurunkan kecepatan mendekati lokasi kejadian jalan amblas di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Baca juga: NGERI, Jenazah Korban Covid-19 Bertumpuk Diperlihatkan Pekerja Medis Rusia Lewat Video
Baca juga: NAIK Rp 5 Ribu, Sempat Turun, Harga Cabe Merah dan Ayam Broiler di Inhu Kembali Melonjak
Baca juga: Bengkalis Siapkan 11 Posko Pemantauan Selama Libur Panjang Pekan Ini,Antisipasi Penyebaran Covid1-19
Yusri menuturkan bagi pelintas yang hendak ke Sumatera Barat atau ke Riau untuk bisa memilih melintasi jalan yang melalui Desa Pulau Godang.
Dengan melewati jalan alternatif ini pelintas bisa jalan tanpa harus melewati lokasi kejadian jalan amblas.
Selain itu pelintas yang hendak ke Riau atau Sumbar juga bisa memilih melewati jalan dari Lipat Kain.
Yusri mengatakan situasi dilokasi masih bisa dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Jalan yang amblas nantinya akan dilakukan buka tutup, namun masih bisa dilewati," ungkapnya.
Jalan Amblas di Desa Tanjung Alai
Seperti diberitakan sebelumnya, jalan penghubung antara Kabupaten Kampar Provinsi riau dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) amblas.
Jalan amblas ini terjadi di Kilometer 94 Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar.
Setengah badan jalan amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan karena ditakutkan terjadi amblas lebih parah.
Kepala Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra Lukita, Rabu (28/10) membenarkan adanya kejadian jalan amblas dilokasi tersebut.
"Iya benar ada kejadian jalan amblas di Desa Tanjung Alai," ungkapnya.
Ruas jalan ini merupakan ruas jalan penghubung antara Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat.
"Kondisinya sekarang jalur tersebut masih bisa dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua," ungkapnya.
Adi menuturkan khusus kendaraan roda 6 sudah sepenuhnya di setop tidak boleh lewat.
"Tadi tim dari Dinas Perhubungan dan Kepolisian akan berembuk apakah jalur akan dialihkan atau tidak," ungkapnya.
Menurutnya jika arus dialihkan, jalur akan melewati lipat kain.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Kampar, AKP Angga Wahtu Prihantoro belum dapat dikonfirmasi terkait adanya kejadian jalan amblas.
Dirikan Posko Cek Poin Covid-19
Jajaran pemerintah Kabupaten Kampar dirikan tenda dan posko cekpoin Covid 19 di perbatasan antara Kampar dan Sumatera Barat, Selasa (27/10/2020).
Posko cek poin ini difungsikan untuk menjaga arus keluar masuk masyarakat antara kedua daerah dimasa cuti bersama.
Posko ini jadi salah satu langkah antisipasi terhadap penyebaran Covid-19.
Kepala Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra Lukita membenarkan hari ini posko diperbatasan mulai diaktifkan
"Ia hari ini kita mendirikan posko cek poin Covid -19 di Bukit Kincung Kecamatan XIII Koto Kampar," ungkapnya.
Ia mengatakan posko tersebut efektif berlaku mengecek orang yang keluar masuk antara daerah di Sumatera Barat dan Kabupaten Kampar hari ini.
Menurutnya posko tersebut akan dijaga oleh jajaran dari tim gabungan antara Polres Kampar, Dishub Kampar, Diskes Kampar, BPBD Kampar dan tim dari pemerintah provinsi.
Pos Cek Poin ini efektif dioperasikan mulai besok Rabu pagi (28/10/2020) hingga Senin (2/11/2020) dengan penempatan personel gabungan.
Dari TNI - Polri, Satpol PP provinsi dan kabupaten, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan BPBD Kampar.
Maksud Pendirian Pos Cek Poin ini dalam rangka melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang akan memasuki Provinsi Riau dari arah Provinsi Sumbar.
Tujuannya sebagai antisipasi atau memutus penyebaran Covid-19 terkait dengan adanya libur bersama ini.
( Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby)