SERUAN Boikot Produk Prancis Meluas, Apa Saja Merk yang Diboikot dari Kota Mode Itu?
Emmanuel Macron menyatakan bahwa menggambarkan Nabi Muhammad sebagai kartun bukan hal yang salah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seruan memboikot produk-produk asal Prancis tumbuh di sejumlah negara mayoritas Muslim.
Ini terjadi setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyatakan bahwa menggambarkan Nabi Muhammad sebagai kartun bukan hal yang salah.
Di media sosial beredar merk-merk produk dari Prancis yang diboikot.
Baca juga: Bayi Terlantar di Meranti Akhirnya Punya Orangtua, Lolos Seleksi dari 13 Pasutri yang Mendaftar
Baca juga: SEJARAH Sumpah Pemuda: Sosok Pemuda Asal Sawahlunto Sumatera Barat Ini Jadi Sorotan Kala Itu
Baca juga: Iran Bereaksi Keras atas Pernyataan Presiden Macron, Tuding Perancis Justru Sulut Ekstremisme
Dilansir CNN, Macron menyatakan demikian pekan lalu sebagai penghormatan kepada guru sekolah menengah yang dibunuh.
Guru bernama Samuel Paty itu dipenggal kepalanya awal Oktober ini dalam serangan teror di wilayah pinggiran Paris.
Paty dihabisi setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas dan menganggapnya sebagai kebebasan berekspresi.
Presiden Macron mengatakan Prancis tidak akan 'menyerah' dengan kasus kartun Nabi Muhammad dan mengaku akan menindak Islamisme ekstrim di negaranya.
Hal ini memicu demonstrasi dan boikot produk Prancis di sejumlah negara mayoritas Muslim.

Baca juga: Upah Minimum 2021 Tidak Naik? Tenang, Pemerintah Sudah Siapkan Sederet Bansos
Baca juga: NGAKAK,Penampilan Boleh Garang Tapi Nangis Kejer Saat Terjaring Razia Masker, Tak Malu Jadi Tontonan
Baca juga: Niat Selamatkan Tempat Sandar Kapal, Nelayan di Bengkalis Sukses Kembangkan Ekowisata Mangrove
"Saya menyerukan kepada orang-orang, jangan mendekati barang-barang Prancis, jangan membelinya," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (26/10/2020) saat berpidato di Ankara.
"Para pemimpin Eropa harus mengatakan 'berhenti' untuk Macron dan kampanye kebenciannya," tambahnya.
Di Kuwait, jaringan supermarket swasta mengatakan bahwa lebih dari 50 gerainya berencana memboikot produk Pracis.
Kampanye boikot ini juga sedang memanas di Yordania.
Di mana sejumlah toko grosir membuat tulisan pernyataan bahwa mereka tidak menjual produk asal Prancis.
Berbagai toko di Qatar melakukan hal yang sama, salah satunya jaringan supermarket Al Meera yang punya lebih dari 50 cabang di negara tersebut.
Baca juga: Seribuan Mahasiswa dari BEM SI Hari Ini Kembali Gelar Aksi Pembatalan UU Cipta Kerja
Baca juga: Cek Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu (28/10/2020): Aries Banyak Merenung, Pisces Krisis Kepercayaan
Universitas Qatar juga mengatakan bahwa mereka menunda Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu.