Seruan Boikot Mendunia, Presiden Macron Umumkan Prancis LOCKDOWN Hingga November
di bawah langkah-langkah baru, mulai hari Jumat, orang hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk pekerjaan penting atau alasan medis.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
lihat foto
TRIBUNPEKANBARU.COM - Prancis saat ini menjadi sorotan dunia.
Khususnya negara Muslim.
Hal ini menyusul komentar kontroversialnya terhadap umat Islam.
Akibatnya, seruan boikot produk Prancis terus menggema.
Disaat bersamaan, Sang Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan penguncian nasional atau Lock Down kedua.
Kondisi ini seperti dilaporkan BBC, akan berlangsung hingga akhir November.
Macron mengatakan bahwa di bawah langkah-langkah baru, mulai hari Jumat, orang hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk pekerjaan penting atau alasan medis.
Baca juga: Mulut Pedas Presiden Prancis Emmanuel Macron Pancing Aksi Protes Umat Muslim di Belahan Dunia
Baca juga: Kebangetan, Warga India Malah Ramai-ramai Dukung Prancis yang Telah Hina Umat Islam
Bisnis yang tidak penting, seperti restoran dan bar, akan tutup, tetapi sekolah dan pabrik akan tetap buka.
Kematian harian akibat virus Corona di Prancis berada pada level tertinggi sejak April.
Pada hari Selasa, 33.000 kasus baru dikonfirmasi.
Infeksi meningkat tajam di banyak negara Eropa.
Jam malam diberlakukan di beberapa negara, termasuk untuk 46 juta orang di Prancis.
Namun, seorang menteri mengeluh bahwa mereka gagal menghentikan interaksi sosial.
Pada hari Rabu lalu, Macron mengatakan bahwa Prancis sekarang harus "mengerem secara brutal" untuk menghindari akibat yang ditimbulkan pandemi saat ini.
Baca juga: Jadwal Fix Pencairan Subsidi Gaji Gelombang 2 untuk Pekerja Resmi dari Menaker
Baca juga: Maulid Nabi Muhammad SAW: 11 Bacaan Sholawat serta Doa Menyambut Maulid Nabi Muhammad
Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh November: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh November 2020
Dia mengatakan bahwa setengah dari semua tempat tidur perawatan intensif di rumah sakit Prancis ditempati oleh pasien Covid.
