NGERI, Korea Utara Sadis Perlakukan Pasien Covid-19, Dibiarkan Kelaparan hingga Tak Bernyawa

Pasien Covid-19 di Korea Utara dikabarkan ditempatkan pada sebuah 'kamp karantina' dan dibiarkan kelaparan sampai mati

Editor: Nurul Qomariah
National Interest
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un 

Sementara aktivis HAM lain di Korea Selatan yang enggan menyebut nama mengatakan bahwa pihak berwenang telah banyak membakar jenazah korban Covid-19.

"Otoritas inspeksi pusat datang dari Pyongyang dan membakar semua mayat. Penduduk sangat cemas."

Klaim mengejutkan itu muncul ketika Kim Jung Un menyatakan bahwa negaranya itu 'bebas virus corona' selama pidatonya di parade militer memperingati ulang tahun ke-75 Partai Pekerja Demokrat Korea.

Pemimpin Korea Utara itu menyalahkan sanksi internasional, topan, dan virus corona sehingga membuatnya tidak bisa memenuhi janji-janji kemajuan ekonomi bagi rakyat.

Dia mengatakan, dia bersyukur tidak ada satu pun warga Korea Utara yang dinyatakan positif mengidap penyakit itu, sebuah pernyataan yang sebelumnya selalu dipertanyakan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Usai Parade Militer, Sejumlah Pelajar Korea Utara Terinfeksi Covid-19

Korea Utara menunda pembukaan sekolah setelah beberapa murid menunjukan gejala Virus Corona.

Meski pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un mengklaim pandemi tidak melanda negara itu.

Melansir Daily Mirror, beberapa murid di Korea Utara dilaporkan mengalami demam dan masalah pernapasan usai acara parade militer besar-besaran yang dilaksanakan pada Sabtu (10/10/2020).

Kementerian pendidikan negara itu telah merencanakan pada 1 November bagi departemen pendidikan provinsi dan kota untuk kembali membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Jumlah pasien demam telah meningkat secara nasional sejak parade.”

“Angka Komite Anti-epidemi Pusat menunjukkan bahwa 18 persen dari mereka yang memiliki gejala adalah pelajar," sumber di Provinsi Pyongan Utara mengatakan kepada Daily NK.

Akhirnya, sekolah-sekolah membatalkan pembukaan kembali sebelum pemberitahuan lebih lanjut.

Hal itu berlaku sama untuk universitas karena menurut sumber anonim kepada Daily NK, banyak mahasiswa yang berpartisipasi dalam parade militer dan menderita gejala demam juga masalah pernapasan.

Sementara 27 peserta dari Universitas Pendidikan Jasmani Choson yang terlibat dalam parade dilaporkan menderita TBC.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved