Terungkap Ada Peran Napi Dalam Peredaran Sabu 20 Kilogram, Diduga Bisa Gunakan HP di Sel Penjara
Aparat kepolisian dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau menduga ada keterlibatan Napi dalam peredaran sabu 20 Kilogram.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ilham Yafiz
Operasi penangkapan dilakukan pada Senin (9/11/2020), sekitar pukul 02.00 dini hari. Pengungkapan bermula saat petugas menerima informasi bahwa akan ada pengiriman sabu dalam jumlah cukup besar dari Pulau Rupat ke Kota Dumai, pada 23 Oktober 2020.
"Kita lakukan pembuntutan dan penghadangkan, dari rencana bandar untuk memasukkan narkotika 20 kg sabu ke Pekanbaru," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, saat memimpin ekspos pengungkapan kasus, Senin (9/11/2020) sore kemarin.
Selanjutnya tim bergerak melakukan penyelidikan, selama 14 hari di wilayah Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.
Akhirnya pada Senin dini hari tadi, tim Ditres Narkoba Polda Riau di-back up oleh Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Dumai, mendapati target bergerak dengan satu unit mobil merk Daihatsu Xenia hitam, dengan nomor plat BM 1103 VV.
Di dalam mobil itu ada dua pelaku. Mereka adalah Hendra (50) sebagai sopir, dan Syamsul Bahri (50), yang duduk di sebelahnya.
Di dalam mobil itulah sabu 20 kg itu disembunyikan dalam 2 buah karung.
Tepatnya di Jalan Arifin Ahmad, Kelurahan Sepahat, Kecamatan Bukit Baru, tim melakukan pengejaran dan penghadangan terhadap mobil tersebut.
Namun bukannya berhenti, pelaku tetap memacu kendaraannya dan mencoba melarikan diri. Meski sebelumnya aparat sudah memperingatkan.
Alhasil, petugas terpaksa melakukan upaya paksa, dengan melepaskan tembakan.
"Saudara Hendra meninggal dunia meninggal dunia dalam upaya penangkapan kita. Saat ini masih di rumah sakit. Yang bersangkutan mencoba menerobos upaya kita untuk menghadang dan menghentikan," urai Agung.
"Tadi pagi saya dapat laporan yang bersangkutan meninggal dunia," sambungnya.
Upaya tegas ini disebutkan Agung, terpaksa dilakukan karena pelaku membahayakan petugas. Mereka menabrakkan mobil mereka ke mobil petugas.
Lanjut Kapolda, ternyata para sindikat ini sudah menyiapkan proses pemasukan barang haram dengan sedemikian rupa.
Para pelaku memperbarui cara-cara lama, yang sudah bisa diendus oleh aparat.
"Mereka mencoba dengan upaya yang lebih rapi lagi, yaitu dengan menyiapkan pengamanan wilayah dan rute dari Bengkalis ke Pekanbaru," terang Jenderal bintang dua itu lagi.
Baca juga: Selain Covid-19, Warga Riau Juga Dihadapkan dengan Penyakit DBD, Sudah Jangkiti 2 Ribu Orang Lebih
Baca juga: Lagi, Kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai, Mobil Tabrak Pembatas dan Terbalik, Ini Dugaan Penyebabnya
Baca juga: VIDEO Syur Mirp Gisel, Hotman Paris Ingatkan Pembuat Konten Bisa Diancam 12 Tahun Penjara