Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gara-gara Tudingan Tukang Santet, 2 Siswa Dikeluarkan dari Sekolah, Orangtua : Tak Masuk Akal

Dua siswa dikeluarkan dari sekolah. Alasannya orangtua kedua siswa itu tuding seorang guru sebagai tukang santet. Orangtua siswa bilang tak masuk akal

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Mystic Art Design dari Pixabay
ilustrasi depresi, sedih 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Gara-gara orangtua diduga sebut salah satu guru sekolah sebagai tukang santet, dua orang siswi jadi korbannya.

Keduanya dikeluarkan atau di rumahkan dari sekolah. keputusan tersebut tertuang dalam sebuah surat resmi.

Tentu saja informasi tersebut menjadi perbincangan banyak orang.

Palagi yang berulah itu orangtua dari siswa, bukan siswa itu sendiri.

Baca juga: Kakek Renta Dibunuh karena Dituduh Kirim Santet ke Pelaku, Sempat Ribut Soal Warisan

Baca juga: Berkali-kali Diserang Santet, Indadari Sering Muntah Darah, Mbak You Bocorkan Pelakunya

Namun imbasnya justru dua siswa yang dikeluarkan dari sekolah.

Berikut Kronologinya

Gara-gara tudingan bahwa salah seorang guru di SMAN 1 Batuan Sumenep memiliki ilmu hitam alias santet, dua orang siswi dikeluarkan dari sekolah itu.

Dan ironisnya, yang menuding ada guru memiliki ilmu santet itu, adalah orangtua dari kedua siswa yang 'dirumahkan' itu.

Dua siswi tersebut berinisial AF, asal Kecamatan Batuan dan MN, asal Kecamatan Kota Sumenep, keduanya sama-sama kelas XI di SMA Negeri 1 Batuan.

Keputusan untuk mengeluarkan kedua pelajar ini dituangkan melalui surat Nomor 421.3/177/001.6.31.5/2020, perihal Pengembalian Siswa per 10 November 2020 dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batuan, Salehuddin.

Baca juga: Ini Bukti Indadari Disantet, Ada Pocong Terkubur, Muncul Ini Tiap Mantan Istri Caisar Dirukiyah

Baca juga: Tak Sadar Ada Jarum Tertancap di Otaknya Bertahun-tahun, Korban Santet?

"Bukan dipecat tetapi dikembalikan kepada orangtuanya. Itu karena sekolah sudah tidak mampu mendidik kedua siswi tersebut," kata Salehuddin saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Kamis (12/11/2020).

Salehuddin mengatakan, alasan mendasar sehingga pihak sekolah di Jalan Raya Lenteng-Batuan ini, karena orangtua dari kedua siswi tersebut menyebut salah seorang guru sebagai tukang santet.

"Orangtua mereka telah menuduh salah seorang guru kami sebagai tukang santet, tuduhan ini dilontarkan langsung kepada saya," ungkapnya.

Pihaknya mengaku sudah melakukan mediasi kedua belah pihak untuk dilakukan musyawarah kekeluargaan, namun gagal.

"Saya sudah memberi penjelasan bahwa guru ini bukan tukang santet, tetapi orangtua tetap menyampaikan bahwa anaknya disantet guru ini," katanya.

Baca juga: CEK Tanda-Tanda Kena Santet atau Sihir: Cara Mengetahui Disantet Orang

Baca juga: Ciri-ciri Orang Kena Sihir, Santet dan Dimasuki Jin, Ini Cara Mengusir Setan dari Tubuh Manusia

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved