Petani di NTT Cetak Uang Palsu Ratusan Juta Rupiah, Terbongkar Saat Ditolak Kasir Bayar Beli Kain
Pengungkapan kasus itu berawal ketika seseorang membeli kain dengan uang palsu, tetapi ditolak oleh kasir.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang petani di Kota Kupang, NTT, nekat mencetak uang ratusan juta rupiah dengan menggunakan printer.
Dari tangan pelaku berinisial JB (55) itu, aparat Polsek Kepala Lima, Kupang, mengamankan uang kertas sejumlah Rp 353.500.000.
Uang tersebut rencananya dibawa ke Timor Leste dan ditukar dengan dollar.
Namun, polisi yang telah mengetahui hal itu kemudian menangkap JB dan menggagalkan rencananya.
Baca juga: Jenazah Istri dan 2 Anak Sudah Ditemukan, Tim SAR Masih Mencari Jasad Basuki Korban Longsor Banyumas
Baca juga: Pasar Mendadak Sepi Seperti Kuburan, Pedagang Pilih Tutup Lapak dan Kabur karena Takut Ada Tes Swab
Bermula dari membeli kain dan ditolak
Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana P Binti Tarung mengatakan, pengungkapan kasus itu berawal ketika seseorang membeli kain dengan uang palsu, tetapi ditolak oleh kasir.
Hal tersebut diketahui masyarakat hingga informasinya menyebar.
"Dari situlah dilakukan penyelidikan oleh unit Reskrim Polsek Kelapa Lima," ungkap Satrya kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (18/11/2020).
Namun, pelaku kemudian berpindah-pindah tempat untuk menghilangkan jejak.
"Proses penyelidikan berlangsung lebih kurang selama satu bulan lantaran pelaku berpindah-pindah tempat tinggal," ujar dia.
Baca juga: 6 Fakta Kasus Bunuh Diri Ibu Muda di Pekanbaru dan Kematian Dua Anak Kandung Korban
Baca juga: Nikita Mirzani Bakal Dipolisikan? Pelaku Pemukulan Isa Zega Blak-blakan Sebut Peran Nikita Mirzani
Sempat jual printer
Dalam perjalanannya, JB sempat menjual printer yang diduga digunakan untuk mencetak uang palsu di Desa Oemofa, Kabupaten Kupang.
Kemudian, dia sempat pindah lagi ke Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Setelah sebulan berpindah-pindah, JB akhirnya kembali ke Kota Kupang.
"Setelah lebih kurang satu bulan, pelaku kembali ke Kota Kupang dengan membawa uang palsu yang dicetak tersebut," katanya.
