Sempat Menangis Kesakitan, Bocah Meninggal Pasca Disengat Ubur-ubur Saat Berenang di Belakang Rumah
Bocah tersebut tersengat ubur-ubur ketika berenang di laut bersama temannya, persis di belakang rumah korban.
Ubur-ubur tidak memiliki tulang, sehingga fosilnya sulit didapatkan oleh para peneliti.
Namun demikian, para ilmuwan memiliki bukti bahwa makhluk ini terombang-ambing di Samudera dunia selama setidaknya 500 juta tahun.
Bahkan, kemungkinan garis keturunan ubur-ubur tersebut lebih dari 700 tahun sebelumnya, dan itu kira-kira tiga kali usia dinosaurus yang pertama.
Artinya, ubur-ubur telah ada ratusan juta tahun sebelum dinosaurus.
Dapat bertahan dengan pH air laut yang berubah Dari laporan terbaru UN Intergovernmental Panel on Climate Change, menyatakan bahwa hewan yang satu ini tidak seperti kebanyakan biota laut lainnya.
Ubur-ubur tetap berkembang pesat di lautan yang ekosistemnya terganggu oleh gelombang panas laut, peningkatan kadar asam laut, penangkapan ikan berlebih, dan berbagai ulah manusia lainnya. Uniknya bagi ubur-ubur, aktivitas manusia telah membuat mereka merasa lebih betah.
Sementara karang, tiram dan organisme laut apapun yang akan rentan terpengaruh bahkan mati karena kadar lautan yang semakin asam. Meski, hal ini bukan berarti ubur-ubur tersebut kebal. (*)
Baca juga: Siapa Sosok Chaplin di Artikel Rudi S Kamri yang Disebut Danai Kepulangan Habib Rizieq Shihab?
Baca juga: Dapat Uang Hampir Rp 10 Juta di Saluran Irigasi, Warga Desa Ini Ungkap Alasan Belum Membelanjakannya
Baca juga: Kucing dari Rohil Riau Viral Videonya di TikTok, Mengapa Pakai Pampers? Terungkap Alasannya
Baca juga: Trauma Dibakar Ayah, Bocah Tunawicara Lebih Banyak Diam, Adik Bantu Peragakan Kasus Penganiayaan
Baca juga: Alkohol Habis, 9 Orang yang Pesta Miras Ganti Minum Hand Sanitizer, Akibatnya 7 di Antaranya Tewas
Baca juga: Tiba-tiba 2 Pesawat Pengebom AS Terdeteksi Dekati Wilayahnya, China Anggap Tantangan Terbuka
Baca juga: Digerebek Kepergok Tak Berbusana Lengkap, Petugas Sarankan Janda dan Pemuda Ini Dinikahkan
