Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sempat Menangis Kesakitan, Bocah Meninggal Pasca Disengat Ubur-ubur Saat Berenang di Belakang Rumah

Bocah tersebut tersengat ubur-ubur ketika berenang di laut bersama temannya, persis di belakang rumah korban.

Editor: Ariestia
Internet
Seekor ubur-ubur terdampar di pantai. 

Ubur-ubur tidak memiliki tulang, sehingga fosilnya sulit didapatkan oleh para peneliti.

Namun demikian, para ilmuwan memiliki bukti bahwa makhluk ini terombang-ambing di Samudera dunia selama setidaknya 500 juta tahun.

Bahkan, kemungkinan garis keturunan ubur-ubur tersebut lebih dari 700 tahun sebelumnya, dan itu kira-kira tiga kali usia dinosaurus yang pertama.

Artinya, ubur-ubur telah ada ratusan juta tahun sebelum dinosaurus.

Dapat bertahan dengan pH air laut yang berubah Dari laporan terbaru UN Intergovernmental Panel on Climate Change, menyatakan bahwa hewan yang satu ini tidak seperti kebanyakan biota laut lainnya.

Ubur-ubur tetap berkembang pesat di lautan yang ekosistemnya terganggu oleh gelombang panas laut, peningkatan kadar asam laut, penangkapan ikan berlebih, dan berbagai ulah manusia lainnya. Uniknya bagi ubur-ubur, aktivitas manusia telah membuat mereka merasa lebih betah.

Sementara karang, tiram dan organisme laut apapun yang akan rentan terpengaruh bahkan mati karena kadar lautan yang semakin asam. Meski, hal ini bukan berarti ubur-ubur tersebut kebal. (*)

Baca juga: Siapa Sosok Chaplin di Artikel Rudi S Kamri yang Disebut Danai Kepulangan Habib Rizieq Shihab?

Baca juga: Dapat Uang Hampir Rp 10 Juta di Saluran Irigasi, Warga Desa Ini Ungkap Alasan Belum Membelanjakannya

Baca juga: Kucing dari Rohil Riau Viral Videonya di TikTok, Mengapa Pakai Pampers? Terungkap Alasannya

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved