Ada Kebakaran Hutan di Korea Utara, Kim Jong Un Marah Besar: Takut Api Melahap Situs Rudal
Mengetahui situsnya nyaris dilalap api, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan marah dan bakal mengambil tindakan tegas.
Namun seiring dengan kolapsnya pertemuan Kim dan Presiden Donald Trump di 2019, fasilitas itu dibangun lagi dan melakukan tes mesin pada Desember 2019.
Baca juga: Novel Baswedan Tangkap Edhy Prabowo, Juga Keluarga, KPK: Diduga Terlibat Suap Ekspor Benuh Lobster
Baca juga: Arief Poyuono Sebut Penangkapan Edhy Prabowo Bisa Berimbas Pada Prabowo Subianto dan Gerindra
Bogie berujar, seiring dengan status Tonghae yang hanya dijadikan sebagai lokasi pengganti, maka dependensi Korut pada Sohae semakin besar.
Sohae menjadi tempat favorit karena mampu menggelar uji coba mesin berukuran besar, yang menopang program persenjataan Korea Utara.
"Jika resmi beroperasi, Hwasgon-16 bakal menjadi rudal balistik antar benua (ICBM) terbesar yang pernah ada di muka Bumi ini," jelasnya.
Selain misil, Kim Jong Un juga dilaporkan punya ketertarikan personal dengan upaya penghijauan kembali. Bahkan, dia menciptakan biro khusus untuk masalah tersebut.
Karena itu, kabar kebakaran hutan yang mengancam keberadaan "Situs Rudal Nomor 2" dianggap oleh Kim sebagai "isu nasional".
Sumber militer kepada Daily NK mengisahkan, pakar dari departemen kehutanan sampai dikirim dari Pyongyang untuk menentukan penyebabnya.
"Kader setempat yang menangani lokasi kejadian harus tunggang langgang berusaha menyelamatkan diri karena sudah menyebabkan kepanikan nasional," ujar si sumber.
Selain warga, pemerintah Korut juga mengerahkan militer, baik dari Korps Kedelapan Provinsi Pyongan Utara, Kementerian Keamanan Negara, dan Kementerian Keamanan Sosial.
Pasukan dari kamp terdekat dan helikopter juga diterbangkan dari Pangkalan Udara Cholsan untuk memadamkan api, di mana upaya mereka berhasil dalam waktu tiga jam.
Karena situsnya tak mengalami kerusakan berarti, pemerintah pusat bisa menjatuhkan hukuman kepada pelaku utama atau pejabat tinggi.
"Namun, rakyat yang tidak bersalah juga bisa dieksekusi mengingat fasilitas itu sangat penting bagi negara," papar sumber tersebut.
Bogie kemudian menjabarkan jika kebakaran itu sampai menyentuh Sohae, maka tempat luncur satelit, bangunan uji coba mesin, dan gedung pendukung lain bakal terbakar.
"Api kecil saja bisa menghancurkan kemampuan rezim selama bertahun-tahun. Apalagi jika sampai rutin terjadi karena perubahan iklim," kata Bogie.
