Lintas Siantar-Medan Ditutup Sementara, Jalan Digenangi Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa

Bahkan, rumah warga di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun, tampak terrendam banjir hingga sepinggang orang dewasa. 

Editor: CandraDani
Tribun-Medan.com/Alija Magribi
Mengenakan mantel hijau, Kasat Lantas Polres Pematangsiantar AKP Muhammad Hasan memantau kondisi Jalan Medan Km 7, yang terendam banjir, Rabu (2/12/2020) sore. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Guyuran hujan deras di wilayah Kota Pematangsiantar dan sekitarnya sejak pukul 16.30 WIB mengakibatkan genangan dan banjir di sejumlah titik.

Pantauan banjir terlihat di Jalan Medan, Km 7, Kecamatan Siantar Martoba.

Banjir berada tepat mendekati jembatan Sigagak yang beberapa kali amblas di salah satu sisinya akibat dihantam Sungai Bahapal.

Kondisi ini membuat Kasat Lantas Polres Pematangsiantar AKP Muhammad Hasan menutup akses lalu lintas untuk sementara waktu hingga permukaan aspal mulai terlihat demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Kasat Lantas menyampaikan, untuk antisipasi lebih lanjut bagi pengendara yang mau ke arah Medan maupun sebaliknya, polisi menyarankan pengendara untuk mengambil jalur Asahan atau jalur lain.

Baca juga: Punya 7 Identitas, Kurir Sabu 30 Kg Ditembak Mati Polda Sumut, Jaringan Malaysia-Aceh-Palembang

"Di Simpang Kapuk dekat jembatan Sigagak, ketinggian air hampir selutut (orang dewasa) sehingga mobil berhenti menunggu air surut," kata Kasat Lantas Polres Pematangsiantar, AKP Muhammad Hasan.

Bahkan, rumah warga di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun, tampak terrendam banjir hingga sepinggang orang dewasa. 

Hal itu besarnya debit air yang tumpah dari kawasan kebun Bridgestone dan adanya aktivitas pembangunan jalan tol.

Air tampak berlumpur mengalir cukup deras melintasi jalan Simpang Sinaksak hingga masuk ke rumah-rumah warga. 

Sejauh ini semua badan jalan tergenang air bak sungai mengalir dengan deras.

Sementara kendaraan terpantau mengantre menanti air surut.

Terlihat sejumlah polisi sudah berjaga-jaga di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.

Baca juga: 4 Perampok yang Tendang Tiara ke Luar Angkot Diburu Polisi, Ayah Korban Cerita Kondisi Terkini

Curah Hujan Tinggi Dibarengi dengan Pasang mati Air Laut

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan ribuan masyarakat yang tinggal di 33 desa/kelurahan di 5 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, terdampak oleh banjir setinggi 50 - 1 meter.

Banjir tersebut diperparah dengan jebolnya tanggul di 3 kecamatan serta air kiriman dari Kabupaten Simalungun dan terjadinya pasang mati di laut.

KOTA Tebingtinggi kembali dilanda bencana banjir, Sabtu (28/11/2020)
KOTA Tebingtinggi kembali dilanda bencana banjir, Sabtu (28/11/2020) (Nasrul / Tribun Medan)

Kalaksa BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, Henry Suharto mengatakan, 5 kecamatan yang terkena banjir tersebut yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Dolok Masihul, dan Kecamatan Sipispis.

Banjir ini, diawali hujan dengan intensitas tinggi sejak 8 November 2020.

Baca juga: Pak Lurah Diperdaya Waria, Tergoda Video Call hingga Pamer Kemaluan, Akhirnya Diperas Jutaan Rupiah

Akibatnya, beberapa tanggul Kecamatan Sei  Bamban, Kecamatan Tebing Tinggi, dan Kecamatan Dolok Masihul jebol. Banjir diperparah dengan air kiriman dari Kabupaten Simalungun dan terjadinya pasang mati di laut sehingga air tertahan dan melimpah di pemukiman warga.

"Rata-rata sampai saat ini kondisi di lokasi masih berair setinggi 50 cm - 1 meter," ujarnya ketika dikonfirmasi pada Sabtu (28/11/2020) pagi.

Ribuan KK terdampak banjir

Dijelaskannya, banjir kali ini mengakibatkan 5.145 kepala keluarga terdampak banjir dan ada 4.235 rumah terendam banjir.

Namun demikian, masyarakat yang terdampak banjir masih berada di rumahnya masing-masing dan belum ada yang berpindah ke tempat yang lebih tinggi.

Dalam penanganan banjir ini, pihaknya sudah mendirikan Posko di tiap desa/kelurahan yang terdampak banjir, bersama komponen Desa, kecamatan, satgas BPBD, TNI/POLRI, Tagana.

Baca juga: Hendak Tiduran di Atas Asbes, Tiba-tiba Wasis Tercebur ke Sumur Sedalam 26 Meter

Kemudian, menyalurkan sembako/air mineral untuk dapur umum, mendirikan tenda di beberapa titik, menurunkan perahu fiber dan portable, di lokasi tertentu, pelayanan kesehatanserta Penerbitan SK Penetapan Darurat Bencana.

"Posko sudah ada di semua desa, begitu juga dengan logistiknya," katanya.

Sementara itu, dalam rekaman video yang dikirimkannya, Kapolsek Sipispis, AKP Syaifullah mengatakan, pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 20.05 WIB, terjadi peningkatan air kurang lebih 1 meter di Sungai Bah Bolon di Kecamatan Sipispis.

Dikhawatirkan akan lebih besar dari kemarin.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Sipispis dan Kecamatan Tebing Tinggi agar berhati-hati dan waspada. Diperkirakan 4 jam, ke depan air akan sampai ke wilayah Tebing Tinggi," katanya.

Kampung Semut Terisolir

Kampung Semut, salah satu perkampungan di Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi yang dikenal rawan banjir, menjadi potret terparah dalam musibah banjir Sabtu (28/11/2020) pagi.

Banjir hingga ketinggian 2 meter terjadi di Kampung Semut, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi. Air Sungai Padang meluap dan membanjiri kawasan ini, Jumat (27/11/2020).
Banjir hingga ketinggian 2 meter terjadi di Kampung Semut, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi. Air Sungai Padang meluap dan membanjiri kawasan ini, Jumat (27/11/2020). (TRIBUN MEDAN / HO)

Kawasan yang berada di bibir Sungai Padang, sungai terbesar di Kota Tebingtinggi itu kini terisolasi dari kampung lainnya.

"Lingkungan I, Kelurahan Bandar Utama sudah terisolasi. Ini logistik masih ditunggu," ujar Kepala Lingkungan yang sering disapa Safri kepada Tribun Medan.

Ketinggian tanah di Kampung Semut yang berbeda-beda membuat sejumlah rumah direndam banjir dengan ketinggian berbeda pula. Sebagian Kampung Semut direndam banjir mulai 1 meter hingga 2 meter.

Adapun warga telah membuat posko dapur umum untuk memasak bersama. Namun belakangan dapur juga ikut terendam air yang perlahan kian meningkat.

Warga memasak beberapa bungkus mi instan bersama dengan nasi untuk dimasak dan disantap bersama.

"Tadi udah masak. Mungkin nanti sore masak lagi. Ini airnya udah masuk ke tenda posko," ujar warga Kampung Semut Lolita Arfah.

Loli menyebutkan untuk keluar kampung dan menuju pusat kota harus menerabas banjir yang tingginya sampai sepinggang orang dewasa. Untuk itu ia dan warga lainnya perlu berhati-hati dalam mengambil langkah.

"Kalau jalan ke kota, air sampai ke pinggang lah," tutup Loli.

Sebabkan Macet Sepanjang 4 Kilometer

Banjir yang melanda sebagian wilayah di Kota Tebingtinggi menyebabkan kemacetan di sepanjang ruas jalan Medan-Tebingtinggi maupun sebaliknya. 

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun-Medan.com, ruas jalan utama di Kota Tebingtinggi terendam air hingga menyebabkan sejumlah kenderaannya tidak dapat melewati banjir. 

Salah satu titik kemacetan di Kota Tebingtinggi terlihat di pintu masuk Tol Tebingtinggi

Kemacetan di sepanjang Jalan Yos Sudarso ini hingga sejauh 4 km. 

Kemacetan panjang terjadi di Jalan Yos Sudarso Kota Tebingtinggi dari arah Kota Medan akibat banjir besar di seputaran pusat kota, Jumat (28/11/2020).
Kemacetan panjang terjadi di Jalan Yos Sudarso Kota Tebingtinggi dari arah Kota Medan akibat banjir besar di seputaran pusat kota, Jumat (28/11/2020). (Victory / Tribun Medan)

Ratusan kendaraan mulai dari mobil minibus, truk, hingga sepeda motor terlihat bergerak merambat. 

Seorang warga Kota Tebingtinggi mengatakan banjir di Kota Tebingtinggi saat ini tergolong parah dibandingkan tahun 2017 dan 2019. 

Hendri menuturkan, banjir mulai menggenangi rumah warga sejak pukul 03.00 WIB dini hari. 

"Ketinggian air terus mengalami peningkatan hingga setinggi betis orang dewasa sekitar pukul 06.30 WIB tadi pagi. Namun saat ini sudah mengevakuasi sejumlah perabotan milik saya ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.

Dikatakannya, kalau di badan Jalan Sudirman masih tergenang air.

Dalam musibah ini, sambung Hendri, dirinya berharap ada perhatian Forkopimda Kota Tebingtinggi untuk terjun ke lapangan melihat apa yang dialami masyarakat. 

"Sebab setahun terakhir, banjir ini yang paling tinggi. Kalau kerugian ya banyak karena usaha tutup. Belum lagi kerusakan perabotan seperti tempat, sofa dan lainnya," jelasnya.

Jalur Lintas Medan - Tebingtinggi - Siantar yang biasanya bisa dilalui via pusat kota dialihkan ke Jalan Imam Bonjol, Kota Tebingtinggi atau Stasiun Kereta Api Tebingtinggi akibat banjir. 

Sejumlah personel dari Sat Lantas Polres Tebingtinggi saat ini turun di sejumlah persimpangan untuk melancarkan arus lalu lintas..

"Lalu lintas kami alihkan lah ke Jalan Imam Bonjol. Kami alihkan lalu lintas karena air masih naik," ujar Iptu Rustam salah satu personel Polres Tebingtinggi yang bertugas di lokasi banjir.(sumber Kompas/Tribun Medan) 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa, Jalan Lintas Siantar-Medan Ditutup Sementara, dan sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Hujan Deras hingga Laut Pasang, 4.235 Rumah di Serdang Bedagai Terendam Banjir", dan  Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Dikepung Banjir, Kampung Semut di Tebingtinggi Terisolasi, dan  Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Banjir di Sebagian Wilayah Tebingtinggi, Jalur Medan-Tebingtinggi Macet Sejauh 4 Km,

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved