Pelalawan
Update Banjir di Pelalawan, Langgam Telah Surut Sedangkan 2 Desa di Pangkalan Kerinci masih Terendam
Banjir di Kelurahan Langgam sudah surut sejak tiga hari yang lalu. Menyusul di Dusun Muaro Sako juga mulai kering
Penulis: johanes | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI- Banjir yang melanda dua desa dan satu kelurahan di Kabupaten Pelalawan semakin surut dan ketinggiannya jauh berkurang dibanding dua pekan lalu.
Air sempat menggenangi Kelurahan Langgam dan Dusun Muaro Sako Kecamatan Langgam.
Kemudian Desa Rantau Baru dan Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Banjir mengepung ketiga lokasi itu akibat meluapkan Sungai Kampar dan anak sungai lainnya.
Namun setelah hampir dua pekan, air mulai menyusut dan berangsur normal.
"Banjir di Kelurahan Langgam sudah surut sejak tiga hari yang lalu. Menyusul di Dusun Muaro Sako juga mulai kering," beber Pelaksana tugas (PLT) Camat Langgam, Sugeng Wiharyadi, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Dua Kabupaten di Riau, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir Kini Berstatus Siaga Banjir
Baca juga: Pemprov Riau Salurkan Bantuan Beasiswa kepada 4000 Mahasiswa, Mahasiswa Unilak Dapat Jatah Terbanyak

Camat Sugeng menyebutkan, banjir sudah surut secara total dan tidak ada lagi rumah warga yang terdampak banjir seperti sebelumnya.
Demikian juga dengan akses jalan yang sebelumnya terkepung air dan tak bisa dilewati, saat ini sudah normal serta kendaraan telah melintas.
Hal itu diakibatkan tinggi permukaan air Sungai Kampar sudah kembali normal dan tidak meluber lagi hingga ke jalan maupun permungkiman.
Jika banjir di Langgam sudah surut, berbeda dengan di Pangkalan Kerinci tepatnya Desa Rantau Baru dan Kuala Terusan.
Kedua desa ini belum terbebas dari kepungan banjir yang muncul sejak dua pekan lalu.
Akses jalan masih terendam dan belum bisa di lintasi kendaraan. Alhasil masyarakat masih menggunakan kapal kayu atau pompong sebagai alat transportasi.
"Rantau baru masih putus total dan harus pakai kapal atau sampan. Kalau di Kuala Terusan bisa melalui jalan alternatif perkebunan sawit, karena jalan utama masih terendam banjir," kata Camat Pangkalan Kerinci, Dodi Asma Syahputra.
Pihaknya berharap banjir segera surut agar masyarakat bisa beraktifitas secara normal seperti biasanya.
Memang ketinggian air sudah jauh berkurang dibanding hari pertama banjir terjadi. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)