Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kekayaannya Tembus Rp 989 Triliun, Dari Mana Sumber Uang Raja Thailand Maha Vajiralongkorn?

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, sering disebut sebagai salah satu raja terkaya di dunia.

Editor: Muhammad Ridho
foto/net
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn pada upacara penobatannya di Grand Palace di Bangkok, Thailand, Sabtu (4/5/2019). 

Tetapi Dr Loos mengatakan melihat alasan sejumlah unjuk rasa yang meletus di seluruh Bangkok merupakan indikasi bahwa beberapa orang Thailand tidak menyukai langkah yang dilakukan Raja dan anggota keluarganya.

"Mereka melihat jika dia tidak menjalani kehidupan hemat seperti ayahnya, tapi ia juga terlihat sangat bermewah-mewahan dalam menjalankan keluarganya."

Bagaimana jika dibandingkan dengan kerajaan dunia lainnya?

Membandingkan total kekayaan total kerajaan-kerajaan di dunia hanya bisa dilakukan secara garis besar dengan menebaknya, karena tidak ada transparansi antara aset milik publik atau semi-publik, sementara kekayaan pribadi raja atau ratu biasanya tidak dipublikasikan.

Misalnya, monarki Inggris, pemilik 15 negara lain termasuk Australia, yang memiliki "Crown Estate", mencakup properti dan tanah yang luas di beberapa tempat paling mewah di London, hampir semua kawasan perairan Inggris, serta 55 persen dari pinggiran pantai Inggris dan aset lainnya.

Tetapi "Crown Estate" tidak mencerminkan seluruh kekayaan total kerajaan Inggris. Jumlah itu mungkin pada akhirnya tidak dapat diketahui, mengingat jaringan aset yang kompleks, mencakup tempat bersejarah, koleksi seni kerajaan, permata mahkota Inggris, dan artefak sejarah dan budaya lainnya yang telah berlangsung berabad-abad.

Jumlah yang dilaporkan untuk monarki Inggris sangat beragam: laporan MSN Money tahun lalu memperkirakan nilainya 900 juta dollar AS atau lebih dari Rp 12 triliun; sementara laporan tahun 2017 dari sebuah konsultan bisnis menilai 88 miliar dollar AS atau Rp 1.243 triliun, yang memperhitungkan keseluruhan "nilai" di Inggris.

Kekayaan pribadi Ratu, sementara itu, diperkirakan sekitar 500 juta dollar AS, atau lebih dari Rp 7 triliun.

Mengapa pengunjuk rasa menargetkan kekayaan kerajaan?

Sementara para pengunjuk rasa tidak menyerukan penggulingan kerajaan, mereka menyerukan adanya reformasi akibat ketidaksetaraan kekayaan.

Mereka ingin membalikkan kendali sepihak Raja atas keuangan kerajaan dan menyerukan adanya mekanisma untuk menjaga akuntabilitas kerajaan yang lebih kuat dalam konstitusi Thailand.

"Jutaan keluarga sedang kesulitan, jadi kenapa kita bisa memberikan uang pajak untuk satu keluarga yang dibelanjakan dengan bermewah-mewahan?" kata Parit Chiwarak, seorang aktivis terkemuka kepada Reuters di tengah protes pekan lalu.

Antara 2015 dan 2018, tingkat kemiskinan Thailand, di mana warga hidup dengan kurang dari 1,90 dollar AS, atau kurang dari Rp 27.000 per hari, meningkat dari titik terendah dalam sejarah, yakni dari 7,2 persen menjadi 9,9 persen dari populasi, menurut angka Bank Dunia.

Dan pandemi diperkirakan akan memperburuk tingkat kemiskinan, karena pendapatan nasional Thailand diperkirakan akan menyusut setidaknya 5 persen, yang merupakan salah satu yang paling tajam di kawasan Asia Tenggara, menurut laporan Bank Dunia bulan Juni lalu.

Dr Tamara Loos, sejarawan Thailand dari Universitas Cornerll di Amerika Serikat mengatakan para pengunjuk rasa tidak hanya fokus soal gaya hidup bermewah-mewahan, tetapi juga adanya hierarki atau tingkatan sosial.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved