UEA Umumkan Gunakan Vaksin Covid-19 dari China: tapi Para Ahli Menilai Ada yang Janggal
analisis menemukan bahwa vaksin itu menghasilkan antibodi yang menyerang virus pada 99% orang yang memakainya.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
Ini termasuk CoronaVac, dibuat oleh perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing, Sinovac.
Sebelumnya, pengiriman Sinovac telah tiba di Indonesia untuk persiapan kampanye vaksinasi massal.
Pengumuman UEA datang sehari setelah Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mulai meluncurkan vaksin Pfizer / BioNTech setelah mendapat persetujuan dari regulator MHRA.
Suntikan diproduksi oleh raksasa farmasi Amerika Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman.
Hasil pertama pada November menunjukkan vaksin ini efektif hingga 95%.
Regulator AS, FDA, diharapkan memberikan persetujuan ketika bertemu pada hari Kamis.
Vaksin lain yang dapat segera disetujui oleh regulator adalah jab Oxford / AstraZeneca, yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan perusahaan farmasi Inggris-Swedia, dan, di AS, vaksin Moderna.
Moderna mengatakan produknya melindungi 94,5% orang. Vaksin Oxford / AstraZeneca 70% efektif, data menunjukkan.
Data tentang vaksin Sputnik V Rusia menunjukkan bahwa itu 92% efektif. Vaksin Rusia juga telah menjalani uji coba fase ketiga di UEA.
Otoritas Uni Emirat Arab mengatakan Covid telah merenggut 598 nyawa dan total ada 180.150 infeksi.
Sementara itu, Abu Dhabi mengumumkan bahwa "semua kegiatan ekonomi, pariwisata, budaya dan hiburan di emirat" akan sepenuhnya dilanjutkan dalam dua minggu karena keberhasilan langkah-langkah yang diterapkan untuk menurunkan tingkat infeksi.
