Bayar Kontrakan Rp100 Juta Per Tahun, YKAKI Berharap Punya Rumah Singgah Sendiri yang Permanen
Rumah singgah tersebut masih mengontrak di Jalan Kartini Pekanbaru, dengan anggaran yang cukup besar per tahunnya, yakni Rp100 juta
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walau telah memiliki rumah singgah untuk anak-anak panderita kanker yang berobat di Pekanbaru, namun Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Riau masih belum memiliki tempat permanen.
Untuk saat ini, rumah singgah tersebut masih mengontrak di Jalan Kartini Pekanbaru, dengan anggaran yang cukup besar per tahunnya, yakni Rp100 juta.
Ketua YKAKI Elvi Riawanti mengatakan, sebenarnya saat ini YKAKI Riau sudah punya tanah yang disumbangkan oleh donatur untuk dibuat Rumah Kita sehingga menjadi milik sendiri.
Baca juga: Ketua Bawaslu Tekankan Panwascam Awasi Ketat Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Bengkalis Tingkat PPK
Baca juga: Uang Muka Cuma Rp1 Juta Bisa Bawa Pulang Yamaha Gear 125, Motor Matic Multiguna Mengaspal di Riau
Baca juga: Eksekusi Sisa Pidana Denda Miliaran Rupiah Segera Dilakukan, MA Tolak PK PT Peputra Supra Jaya
"Tanah tersebut lokasinya di Jalan Farmasi, tepatnya depan Spa Kemuning Pekanbaru, yang jarak ke RSUD Arifin Achmad menjadi semakin dekat, hanya 3 menit jalan kaki," kata Elvi kepada Tribunpekanbaru.com , Sabtu (12/12/2020).
Sayangnya sampai saat ini Rumah Kita tersebut belum bisa diwujudkan, dan mereka tetap harus mengontrak untuk sementara waktu terlebih dulu.
Namun demikian, Elvi dan timnya tidak patah semangat berjuang untuk mendapatkan dana pembangunan rumah singgah permanen tersebut.
"Saat ini saya dan team lagi berjuang bagaimana kami dapat segera memiliki dana untuk bisa buat rumah permanen Rumah Kita yang baru sesuai standar Childhood Cancer International (CCI), karena YKAKI adalah Anggota CCI," jelasnya.
Dengan adanya rumah permanen dan milik YKAKI Riau, dikatakan Elvi pihakhya tidak pikir lagi untuk cari uang kontrak rumah yang dibayar Rp100 juta per tahun.
Untuk membayar rumah yang ditempati saat ini.
"Saat ini kita hanya punya tanah tapi anggaran biaya bangun rumah belum ada. Kami berharap ada solusi dari pemerintah dan dinas sosial," harapnya.
( Tribunpekanbaru.com / Alexander )