Saking Kesepiannya, Wanita Ini Tidak Tahu Perang Dunia ke II Berkecamuk sampai Virus Corona

Inilah dia sosok wanita paling kesepian di dunia. Tak tahu perang dunia ke II berkecamuk, sampai kini virus corona.

Editor: Budi Rahmat
Getty Images
Saking Kesepiannya, Wanita Ini Tidak Tahu Perang Dunia ke II Berkecamuk sampai Virus Corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah wanita yang diberi julukan 'wanita paling kesepian di dunia'. Bayanagkan saja, saking terisolasinya, ia dan keluarganya sama sekali tidak mengetahui bawha perang duania ke II tengah berkecamuk.

Mereka memang tinggal di lokasi yang sangat jauh dari hingar bingar dunia luar.

Tipikal keluarga sungguh konsisten. Mereka melepas diri pada kehidupan modern yang berlangsung.

Terus melakukan aktifitas bercocok tanam tanpa mempedulikan kemajuan teknologi

Dan kini seorang perempuan di Rusia yang mendapat julukan " wanita paling kesepian di dunia" dilaporkan dibuatkan rumah baru, sehingga tetap tinggal ratusan kilometer dari desa terdekat.

Agafya Lykova dan keluarganya sudah mendiami pegunungan di region Siberia sejak mereka mengungsi dari persekusi agama pada 1936.

ilustrasi perang
ilustrasi perang (Gambar oleh Defence-Imagery dari Pixabay)

Sejak tinggal di sana, keluarga Lykova benar-benar terputus dari dunia luar. Hingga mereka tak tahu bahwa Perang Dunia II berkecamuk.

Kini, Agafya menjadi satu-satunya yang selama dari keluarga itu. Dia menjalani hidupnya laksana petani yang berasal dari abad ke-18.

Dia menanam sendiri makanan yang dimakannya, menghindari segala kenyamanan di dunia modern, dan berpegang teguh pada nilai Alkitab.

Setelah menjadi perhatian dunia, sorotan kini diarahkan kepada kondisi wanita paling kesepian di dunia itu. Terutama mengenai rumah yang ditinggali.

Dilansir Daily Mirror Minggu (13/12/2020), terdapat kekhawatiran kesehatan Agafya bakal terganggu jika terus tinggal di rumah yang mulai reyot tersebut.

Tetapi, kendala itu teratasi setelah taipan aluminium Rusia, Oleg Deripaska turun tangan untuk memastikan Agafya tetap "kesepian".

Dalam foto yang beredar di media sosial setempat, nampak sebuah rumah satu lantai dibangun untuk melindunginya dari musim dingin yang bisa mencapai minus 50 derajat Celsius.

Selain itu, otoritas setempat juga sering melakukan kunjungan untuk memastikan si nenek tidak terpapar oleh virus corona.

"Kami harus sangat berhati-hati ketika mengunjungi Agafya," kata Alexander, yang selama bertahun-tahun selalu mengecek kondisinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved