Jika China Jadi 'Penguasa' Dunia, BERIKUT Perbandingannya dengan Gaya Adidaya AS
Menurut para pemimpin Amerika seperti Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, China akan menjadi mimpi buruk otoriter yang rakus, berniat menghancurkan demok
TRIBUNPEKANBARU.COM - Akan menjadi negara adidaya seperti apa Cina?
Itulah yang pertanyaan dari abad ke-21.
Menurut para pemimpin Amerika seperti Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, China akan menjadi mimpi buruk otoriter yang rakus, berniat menghancurkan demokrasi.
Tiongkok adalah kekuatan utama untuk rentang sejarah yang panjang, dan kebijakan serta praktik luar negeri dari dinasti besarnya dapat memberi kita wawasan tentang bagaimana para pemimpin Tiongkok modern dapat menggunakan kekuatan mereka yang semakin meluas sekarang dan di masa depan.
Tentu saja, masyarakat Tionghoa saat ini tidak sama dengan 100 tahun yang lalu — apalagi 1.000 tahun.
Tapi dari mempelajari hubungan luar negeri imperial China, dan pola yang jelas dari pandangan dunia yang konsisten muncul yang kemungkinan besar akan membentuk persepsi dan proyeksi kekuatan Beijing di dunia modern.
Baca juga: SEJARAH Panjang Konflik AS vs Iran: Tak Terasa Sudah Berusia 40 Tahun Saling Serang
Baca juga: Raih Gelar PhD dengan Meriset Soal Threesome, BERIKUT 5 Fakta Mencegangkan Threesome
CHINA TIDAK AKAN MENJADI KEKUATAN PASIFIS
Dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September, Presiden China Xi Jinping mengulangi klaim Beijing yang sering dinyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk pembangunan damai, dan ada pandangan yang dianut secara luas bahwa kaisar China di masa lalu umumnya menghindari penggunaan kekuatan.
Memang benar bahwa dinasti negara menikmati hubungan yang stabil dengan beberapa tetangga mereka di Asia Timur untuk waktu yang lama — tidak seperti di Eropa, di mana monarki yang bersaing hampir terus-menerus berada di tenggorokan satu sama lain.
Orang Cina modern suka membandingkan petualangan kolonial Eropa yang brutal dengan pelayaran abad ke-15 Laksamana Cina Zheng He dan armada hartanya, yang berlayar melintasi Samudra Hindia tetapi tidak menaklukkan siapa pun.
Tetapi gambaran kuno pasifisme Tiongkok ini mengabaikan bahwa dinasti negara hampir selalu berperang.
CHINA AKAN MENUNTUT TATANAN DUNIANYA SENDIRI
Negara-negara yang tidak atau tidak bisa diserbu Tiongkok diserap ke dalam dunia Tiongkok melalui sistem diplomasi dan perdagangan yang dikendalikan oleh kaisar.
Pemerintah lain diharapkan memberikan penghormatan kepada pengadilan Tiongkok sebagai pengakuan atas superioritas Tiongkok, setidaknya secara seremonial, dan kaisar kemudian menganggap mereka sebagai pengikut.
Apakah sistem penghormatan semacam itu benar-benar ada sebagai kebijakan luar negeri yang keras dan cepat atau yang diterapkan secara konsisten masih diperdebatkan di kalangan sejarawan.