Orangutan Pulang Kampung ke Indonesia,3 Tahun Lalu Diselundupkan ke Thailand,Dijual untuk Pariwisata
Orangutan tersebut ditemukan setelah polisi mendapat informasi, tentang sebuah kendaraan yang menyeberang ke Thailand dari Malaysia pada Juni 2017
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKOK - Jadi korban penyelundupan satwa setahun lalu, akhirnya dua ekor orangutan Sumatera diterbangkan pulang ke Indonesia pada Kamis (17/12/2020) dari Thailand.
Miris memang, bisnis jual beli satwa ilegal memang marak, pangsa pasarnya bahkan sampai keluar negeri.
Seperti yang dialami dua satwa langka yang dilindungi di Indonesia, orangutan.
Melansir Euronews, satwa yang berasal dari Sumatera itu diselundupkan ke Negeri Gajah Putih oleh penyelundup satwa liar saat masih bayi.
Kedua orangutan yang berjenis kelamin jantan dan betina itu diberi nama Ung Aing dan Natalee saat berada di Thailand.
Baca juga: Amsyong, Lupa Pakai Masker Rp 300 Ribu Melayang, Terjaring Razia Langsung Sidang di Tempat
Baca juga: Untung Sang Cucu Tak Tidur di Lokasi Kebakaran,Ditinggal Jaga Malam Rumah Puguh Hangus Tinggal Puing
Baca juga: Disetubuhi, Hp Dirampas Lalu Harus Setor Rp 500 Ribu Sebulan, Wanita Panggilan Laporkan Oknum Polisi
Mereka dibawa ke negara itu tiga tahun lalu. Kini mereka berusia empat tahun.
Polisi mengatakan Ung Aing dan Natalee dimaksudkan untuk dijual ke industri pariwisata.
Orangutan tersebut ditemukan setelah polisi mendapat informasi, tentang sebuah kendaraan yang menyeberang ke Thailand dari Malaysia pada Juni 2017.
Mereka diselamatkan bersama dengan 39 kura-kura Hamilton, 12 kura-kura India, dan enam rakun.
Sepasang orangutan tersebut sempat dikandangkan di pusat penyelamatan satwa liar di Thailand.
Setelah kembali ke Indonesia, mereka akan menjalani program rehabilitasi sebelum dilepaskan kembali ke alam liar di Sumatera.
Ung Aing dan Natalee harus menjalani tes Virus Corona sebelum keberangkatan mereka.
Proses ini dilakukan oleh para ahli hewan dari Universitas Chulalongkorn Bangkok, melansir AFP pada Kamis (17/12/2020).
Petugas sempat memberi makan keduanya pisang, kelapa, dan elektrolit melalui lubang kecil di kandang mereka.
Sempat bersembunyi di karung goni hewan-hewan itu pada awalnya ragu-ragu, tetapi akhirnya mengambil suguhan mereka.
Wakil Direktur Jenderal Taman Nasional dan Satwa Liar Thailand Prakit Vongsrivattanakul mengatakan, 69 orangutan yang diselundupkan telah dikirim kembali ke Indonesia sejak 2006.
Banyak dari jumlah itu dapat kembali ke alam liar.
Meski kedua orangutan itu sedang dalam perjalanan pulang, hidup mereka masih dalam bahaya.
Orangutan Sumatera sangat terancam punah dan populasinya diperkirakan kurang dari 15.000 masih berada di alam liar.
Habitat hutan hujan orangutan Sumatera menyusut drastis selama beberapa dekade terakhir.
Kerusakan habitat terjadi akibat penebangan, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan. Hal itu mendorong orangutan Sumatera ke ambang kepunahan.
Perburuan ilegal spesies ini juga jadi salah satu faktor terbesar yang memengaruhi penurunan jumlah mereka.
“ Populasi orangutan terfragmentasi, terpecah oleh jalan dan perkebunan sehingga menjadi sasaran empuk bagi para pedagang,” menurut Masyarakat Orangutan Sumatera.
Pemburu sering menangkap orangutan untuk dijual sebagai hewan peliharaan.
(Sumber: Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Orangutan yang Diselundupkan ke Thailand Dipulangkan ke Indonesia"