Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kerap Bikin Kejutan di Hari Rabu Pon, Akankah Jokowi Mereshuffle Kabinet?

Loyalitas dan kemampuan menerjemahkan visi-misi presiden ini penting mengingat periode jabatan masih empat tahun lagi.

Tribun Pekanbaru/Instagram.com/@jokowi
Jokowi: Vaksin GRATIS, Saya Pertama, Netizen: Saya Takut Mandul Pak Presiden, Belum Ketemu Jodoh. Foto: Presiden RI Jokowi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Selama menjabat, adakebiasaan menarik dari Presiden Jokowi.

Ialah mengambil kebijakan penting yang biasanya dlakukan pada hari Rabu Pon dalam penanggalan Jawa.

Memang, sebagaimana diketahui, Weton tersebut memang hari yang istimewa.

Sebab, Jokowi lahir di Rabu Pon.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik atau hari keberuntungan seseorang.

Pekan depan, tepatnya tanggal 23 Desember merupakan weton Rabu Pon dalam penanggalan masyarakat Jawa. Beberapa kali dalam merombak ( reshuffle) kabinet, Jokowi melakukannya di momen tersebut.

Dilansir dari Kompas.id, reshuffle pada Kabinet Kerja periode 2014-2019 acap kali terjadi pada Rabu Pon, tepatnya reshuffle pertama (12/8/2015) dan reshuffle kedua (27/7/2016).

Baca juga: Pria Ini Kaget setelah Masuk ke ke Dalam Kamar Anak Gadisnya, Semakin Syok Dengar Pengakuan Ini

Baca juga: Bukan Untung Tapi Cuan, Cek Apa Arti Cuan Bahasa Populer di Pasar Modal (Cuan Artinya)

Baca juga: Rizky Billar Elus-elus Lesti Kejora, Sang Pedangdut Langsung Mamandang, Rizky: Kamu Makin Enak

Sisanya yakni reshuffle ketiga terjadi pada Rabu Pahing (17/1/2018). Adapun pengumuman susunan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 berlangsung pada Rabu Legi (23/10/2019).

Momentum tepat Terlepas dari kebiasaan Jokowi yang merombak kabinetnya di hari Rabu, khususnya Rabu Pon, desakan reshuffle semakin menguat setelah dua menterinya menjadi tersangka kasus korupsi dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam dua pekan berturut-turut di akhir November dan awal Desember, Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus kader Partai Gerindra Edhy Prabowo, serta Menteri Sosial sekaligus kader PDI-P Juliari Batubara, ditangkap KPK lantaran diduga menerima suap.

Edhy diduga menerima suap dalam pengurusan izin ekspor benih lobster dan Juliari diduga menerima suap dalam pengadaan Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Politisi PKS Nasir Jamil dalam acara "Satu Meja The Forum" yang tayang di Kompas TV pada Rabu (16/12/2020) menyatakan, penangkapan kedua menteri Jokowi itu menjadi momentum untuk mengevaluasi kabinet.

Baca juga: Usai Dobrak Rumah, Perampok Ini Todongkan Palu, Namun Langsung Minta Maaf setelah Tahu Penghuninya

Baca juga: Tujuh Peserta Aksi 1812 Ditetapkan Tersangka, Kedapatan Bawa Senjata Tajam dan Narkoba

Baca juga: Ngapain Suami Istri Ini Berbuat Asusila di Atas Motor di Jalan, Videonya Direkam dan Akhirnya Heboh

Tak hanya partai oposisi yang menilai reshuffle harus dilakukan dalam waktu dekat, politisi dari partai koalisi pemerintah juga menyampaikan hal yang sama.

Politisi PDI-P Andreas Hugo Pareira bahkan mengatakan ada kemungkinan reshuffle terjadi selain di dua pos kementerian yang menterinya tersangkut kasus korupsi.

Andreas menilai reshuffle juga dimungkinkan terjadi di pos kementerian lain yang dianggap tak optimal kinerjanya oleh Presiden.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved