Kendali China di Laut China Selatan Menjadi, Ngaku Usir Kapal AS di Perairan Dekat Kepulauan Spratly
Pemerintah China mengklaim militernya telah mengusir satu kapal perusak Angkatan Laut AS di laut China Selatan di dekat Kepulauan Spratly
TRIBUNPEKANBARU.COM - Laut China Selatan selama ini sudah diklaim China sebagai milik mereka.
Apapun aktivitas negara lain yang tidak menyenangkan di Laut China Selatan, China akan berusaha untuk mengusir.
Termasuk pada saat Amerika Serikat masuk ke Laut China Selatan.
Terbaru, Amerika Serikat baru saja berhasil mengirim kapal perusaknya di dekat Kepulauan Spratly.
Pemerintah China mengklaim militernya telah mengusir satu kapal perusak Angkatan Laut AS.
Kapal perang AS itu dituduh telah masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di dekat Kepulauan Spratly.
Hal itu akan menambah ketegangan baru antara Washington dan Beijing di Laut China Selatan.
Pernyataan Kolonel Senior Tian Junli, juru bicara Komando Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), datang tak lama.
Setelah Angkatan Laut AS mengumumkan USS John S McCain menegaskan hak dan kebebasan navigasi di laut yang disengketakan di dekat pulau, sesuai hukum internasional.
Insiden itu terjadi ketika Shandong, kapal induk kedua China, dilaporkan melakukan latihan di wilayah tersebut setelah berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif pada Minggu (20/12/2020).
Pemerintah China mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan.
Secara langsung mempermasalahkan klaim teritorial terumbu, pulau dan perairan oleh tetangga regionalnya yang lebih kecil.
Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan semuanya telah mengklaim Spratly, seperti dilansir AFP, Rabu (23/12/2020).
Tahun ini, Beijing telah menunjukkan ketegasannya atas perairan yang kaya energi.
Mendorong AS untuk mengecam prilaku penindasan di sana dan meningkatkan kebebasan operasi navigasi sendiri.
