China Kembali Berulah, Pesawat Pembomnya Masuk Wilayah Korsel, Negeri Ginseng Protes Keras
Ketegangan itu bermula saat empat pesawat tempur Tiongkok memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (Kadiz) pada hari Selasa (22/12/2020).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hubungan China dan Korea Selatan mendadak tegang setelah pesawat tempur Tiongkok terbang melintasi zona pertahanan Korea.
Ketegangan itu bermula saat empat pesawat tempur Tiongkok memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (Kadiz) pada hari Selasa (22/12/2020).
Bahkan, ada 15 pesawat tempur lainnya yang ikut terbang melintasi wilayah Korea Selatan tersebut.
Belakangan diketahui, 15 pesawat jenis Tu-95 tersebut milik Angkatan Udara Rusia.
Militer Korea Selatan kemudian mengirimkan jet tempur untuk memperingatkan militer kedua negara tersebut.
Korea Selatan mengatakan pihaknya mengirim jet tempur sebagai tanggapan atas intrusi ke zona identifikasi pertahanan udaranya oleh 19 pesawat militer Rusia dan China.
Melansir Reuters, menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, empat pesawat tempur Tiongkok memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (Kadiz) diikuti oleh 15 pesawat Rusia.
Baca juga: Didatangi Cewek Rusia yang Telanjang, Iman Kasir di Toko Pom Bensin Ini Tak Goyang Bagai Batu Karang
Baca juga: Tentara Bayaran Blackwater yang Telah Membunuh 14 Warga Sipil Irak Diberi Grasi oleh Donald Trump
Militer Korea Selatan lantas mengirim jet tempur angkatan udara untuk mengambil tindakan taktis.
Militer Korea Selatan mengatakan militer China telah memberi tahu Korea Selatan bahwa pesawatnya sedang melakukan pelatihan rutin sebelum pesawat China memasuki Kadiz.
"Insiden ini tampaknya menjadi latihan militer bersama antara China dan Rusia tetapi membutuhkan analisis lebih lanjut," kata JCS dalam sebuah pernyataan.
Kementerian luar negeri Korea Selatan menghubungi China dan Rusia dan mengatakan kepada mereka bahwa tidak boleh terjadi pengulangan, kantor berita Yonhap melaporkan.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan misi itu adalah bagian dari rencana kerja sama tahunan antara China dan Rusia, dan tidak ditujukan pada pihak ketiga mana pun.
"Selama pelatihan ini, pesawat tempur China dan Rusia mematuhi hukum internasional dan tidak memasuki ruang udara Korea Selatan," katanya kepada wartawan.
Kementerian Pertahanan China mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa empat pembom H-6K mengambil bagian dalam apa yang disebutnya "patroli bersama" dengan dua pesawat Tu-95 Rusia.
Baca juga: Peneliti National Geographic Lolos Dari Maut,Dapat 16 Gigitan Usai Diserang Singa Tua yang Kelaparan
Baca juga: Kapal Serbu Amfibi Bakal Buat China Jadi Kaisar di Asia Tenggara Kuasai Laut China Selatan
Pada Juli tahun lalu, pesawat tempur Korea Selatan melepaskan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia dalam patroli udara bersama dengan China, ketika mereka memasuki wilayah udara Korea Selatan.
