China Ngamuk! Marah Besar pada Amerika Serikat KarenaBantu Tibet dan Taiwan Miliaran Dolar AS
China marah besar dan ngamuk kepada Amerika Serikat pada Senin (28/12/2020). Karena AS bantun Taiwan dan Tibet miliaran Dolar AS
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - China marah besar dan ngamuk kepada Amerika Serikat pada Senin (28/12/2020).
Penyebab kemarahan China adalah pengalokasian bantuan sebesar miliaran Dolar AS kepada Taiwan dan Tibet.
Bantuan yang telah ditandatangani Presiden Donald Trump pada akhir pekan lalu, itu dianggarkan dalam paket bantuan dan pengeluaran mengatasi pandemi covid-19 dengan total nilai 2,3 triliun AS.
China sendiri makin meradang karena dukungan terbuka kepada Taiwan dan Tibet.
Dua negara yang dianggap oleh China sebagai bagian dari kawasan mereka.
Dukungan Amerika Serikat terhadap Taiwan dan Tibet itu makin memanaskan hubungan kedua negara yang sebelumnya sudah tidak harmonis akibat persaingan perdagangan, isu hak azazi manusia dan lain sebagainya.
Bantuan Amerika Serikat terhadap Taiwan dan Tibet itu dimasukan dalam Undang-Undang Jaminan Taiwan tahun 2020 dan Undang-Undang Kebijakan dan Dukungan Tibet tahun 2020.
Baca juga: Tunjukkan Kekuatan di Laut China Selatan Bersama Rusia, China Sertakan Pesawat Bomber Mematikan
Baca juga: Taiwan Kalah Telak Soal Kekuatan Militer Sama China, Tapi Jepang Dukung Taiwan dengan Cara Ini
Baca juga: Tentara Bayaran Blackwater yang Telah Membunuh 14 Warga Sipil Irak Diberi Grasi oleh Donald Trump
Di dalam undang-undang itu juga disebutkan penggunaan kata-kata China dengan kalimat yang tidak pantas,
Seperti julukan pelanggar hak azazi manusia, pencaplok kawasan berdaulat dan kalimat-kalimat lainnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan China dengan tegas menentang tindakan pengucuran bantuan tersebut.
"Tekad pemerintah China untuk menjaga kedaulatan nasionalnya, kepentingan keamanan dan pembangunannya tidak tergoyahkan," katanya kepada wartawan.
Ia menambahkan, AS seharusnya tidak menerapkan tindakan yang menyudutkan dan menghakimi China untuk menghindari rusaknya hubungan China-AS.
"Amerika Serikat terlalu lancang untuk ikut campur pada urusan urusan dalam negeri China," tambahnya.
Sementara itu, di Taiwan, pemerintah setempat menyambut baik dukungan AS tersebut.
“Amerika Serikat adalah sekutu penting Taiwan secara internasional, dan mitra yang solid untuk berbagi nilai-nilai kebebasan dan demokrasi,” kata juru bicara Kantor Kepresidenan Xavier Chang.
