Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wagub Riau Edi Natar Ajak Lestarikan Pantun Melayu Usai Ditetapkan Jadi Warisan Budaya oleh UNESCO

Wagub Riau Edi Natar mengatakan pembinaan pantun kedepannya sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
tribunpekanbaru/syaiful misgio
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar Nasution. 

"Saya perlu menyampaikan Tahniah dan rasa terima kasih kepada tuan-puan atas jerih dan pengorbanan mengedepankan kepentingan pantun yang telah menjadi warisan dunia,"ujarnya.

Beragam Aksi Harus Dibuat untuk Pantun

Beragam aksi harus dilakukan untuk pantun, menyusul dijadikannya khazanah Melayu tersebut sebagai warisan dunia.

Di antaranya adalah menjaga ekosistem pantun dengan penglibatan berbagai sektor terutama kebijakan sumber daya alam.

Selain itu adalah pewarisan dengan berbagai bentuknya di samping mempertahankan serta merangsang aktivitas pantun selama ini.

Demikian benang hijau yang mengemuka dalam Kenduri Virtual Pantun Menjadi Warisan Dunia di Pekanbaru, Minggu malam (27/12/2020).

Di anjung sastrawan Taufik Ikram Jamil, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dan Dinas Kebudayaan Riau.

Sekitar 350 peserta bergabung dalam kegiatan di alam maya ini yang tidak saja berasal dari Indonesia, tetapi juga Malaysia, bahkan Belanda.

Keakraban dan kekompakan peserta terlihat jelas, misalnya terus berlangsung perbincangan setelah acara ditutup secara resmi pukul 22.45 WIB.

Malahan dari perbincangan “tambahan” ini melahirkan suatu komitmen untuk melanjutkan silaturahim dalam bentuk whats App group (wag).

Dengan demikian, berbagai informasi dapat bertukar secara cepat selain menjaga silaturahim agar berkekalan.

Tampil sebagai pembicara adalah Ketua ATL Prof Dr Pudentia MPSS، Ketua ATL Riau yang Juga Ketum MKA LAMR Datuk Seri Alazhar.

Pakar sastra Melayu dari Belanda Will Derks, pakar seni pertunjukan Melayu dari Amerika Serikat Patricia Ann Hardwick.

Peneliti ekspresi budaya Melayu Sita Rohana, budayawan Assc Prof Dr A. Malik, mantan pejabat Kemendikbud Nadjamuddin Ramly.

Kemudian disimpai oleh Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved