Wagub Riau Edi Natar Ajak Lestarikan Pantun Melayu Usai Ditetapkan Jadi Warisan Budaya oleh UNESCO
Wagub Riau Edi Natar mengatakan pembinaan pantun kedepannya sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, terutama di bumi Lancang Kuning.
Untuk melestarikan dan mengembangkan Pantun Melayu yang telah menjadi warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Kenduri Pantun secara virtual di kediaman Wagubri, Minggu (27/12/2020) malam.
Lebih lanjut ia mengatakan, apa yang telah dilakukan selama ini antara Kemdikbud, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, ATL, akademisi di dalam dan luar negeri serta para mahasiswa dan masyarakat harus dilanjutkan.
Baca juga: BREAKING NEWS -11 Wanita Diduga PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Pekanbaru di Kawasan Jondul
Baca juga: Pelabuhan Internasional Dumai 10 Bulan Ditutup Sebelum Menlu Larang Warga Asing Masuk ke Indonesia
Baca juga: WARNING, Anak-anak Lebih Rentan Terinfeksi Mutasi Virus Corona di Inggris, Ini Gejalanya
Dengan segera membuat aksi-aksi yang konkrit terkait kelestarian dan pengembangan pantun ini nantinya.
"Berbagai seminar, pameran, dan aktifitas terkait pantun di masyarakat senantiasa dilakukan secara intens," ujarnya.
Namun yang paling penting adalah bagaimana peran Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) yang bertungkus lumus sejak awal dalam mendorong agar pantun ditetapkan menjadi warisan dunia.
Ia menjelaskan, banyak forum dan aktifitas yang telah dilakukan oleh ATL yang mana giat yang telah berlangsung selama ini harus diteruskan.
Hal tersebut karena pembinaan pantun kedepannya sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau ini.
Pihaknya berharap apa yang telah dilakukan selama ini antara Kemdikbud, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, ATL, Akademisi di dalam dan luar negeri serta para mahasiswa dan masyarakat harus dilanjutkan.
Dengan segera membuat aksi-aksi yang konkrit terkait kelestarian dan pengembangan pantun ini nantinya.
"Semua pihak perlu menyedarkan kembali komitmennya masing-masing, dalam upaya menghasilakan capaian-capaian strategis dimasa yang akan datang melalui tradisi pantun ini," ujarnya.
Ia juga berpesan agar semua pihak perlu sadar kembali akan komitmennya masing-masing dalam upaya menghasilkan capaian-capaian strategis di masa yang akan datang melalui tradisi pantun ini.
"Tentu saja giat-giat yang telah berlangsung selama ini harus kita teruskan, karena pembinaan pantun kedepannya sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau ini,"ujarnya.
Diketahui, bahwa Pantun Melayu berhasil dicatat dalam daftar represntatif warisan budaya tak benda kemanusiaan UNESCO pada Kamis (17/12/2020) lalu dan menjadi tradisi budaya Indonesia yang ke-11 yang diakui oleh UNESCO.
