Jaring Belat, Alat Tangkap Ikan Tradisional Suku Duanu, Pertahankan Tradisi Gantungkan Hidup di Laut

Alat-alat tradisional tangkap ikan Suku duanu Inhil Riau berupa jaring belat. Jaring ini terbagi menjadi dua jenis

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Perajin membuat alat tangkap ikan dan tengkalang (bakul) merupakan alat tradisional Suku Duano di Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. 

Hal ini diungkapkan Bupati Inhil dalam Pertemuan Akbar V Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR) yang dilaksanakan di Aula Hotel Top 5 Tembilahan pada Rabu (23/12/2020) lalu.

Bupati berharap pertemuan akbar ini tidak hanya di jadikan sebagai momentum untuk membahas tentang berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Duanu serta kepengurusan IKDR saja.

“Akan tetapi yang tidak kalah penting adalah untuk mengeratkan jalinan silaturahmi serta memperkuat persatuan masyarakat Duanu yang ada di Kabupaten Inhil,” ungkapnya.

Bupati juga berpesan kepada masyarakat duanu untuk terus meningkatkan persatuan, kekompakan dan kebersamaan serta terus melestarikan budaya Duanu termasuk bahasa, tradisi dan kearifan lokal.

“Budaya yang identik dengan laut agar tetap eksis dan terus dipertahankan hingga di masa-masa mendatang, sehingga sesuai dengan ungkapan, ‘piak Duanu lap ne dolak’, yang artinya takkan hilang Duanu di lautan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Dr. H. Ferryandi ST, MM menuturkan, adat, tradisi dan kebudayaan yang dimiliki suku Duanu sangat bagus dan patut diapresiasi.

Keberadaan suku duanu merupakan bentuk keanekaragaman bermasyarakat, kebhinekaan yang ada tetap dengan tujuan persatuan.

“Adat budaya yang ada pada Suku Duanu mempunyai ciri khas tersendiri yang harus dijaga dan kita dukung untuk melestarikannya,”ujar H Ferryandi.

Tarian menongkah kerang merupakan satu di antara tradisi yang selalu menjadi ikon Suku Duanu yang ada di Inhil.

“Tarian menongkah kerang ini akan terus kami sosialisasikan sebagai bentuk tradisi dan budaya kebanggan Suku Duano di Inhil,” ujarnya.

“ Selain itu kami juga menjalankan program mengaji agar anak-anak kami menjadi qari dan qariah,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ketua Umum IKDR Hasanuddin, SH, MAP menuturkan, IKDR merupakan wadah menampung aspirasi masyarakat duanu.

“Kita terus berjuang supaya eksitensi duanu betul- betul ada di Inhil dan umumnya di Riau. Secara nasional suku duanu sudah diakui secara nasional,” tuturnya.

Untuk diketahui, pertemuan Akbar V Masyarakat Duanu tersebut dihadiri oleh peserta dan peninjau dari 13 desa dari 7 kecamatan yang mayoritas masyarakat Duanu berada.

Adapun agendakan pertemuan ini adalah pemilihan ketua IKDR untuk periode 2020-2025.

( Tribunpekanbaru.com / T Muhammad Fadhli )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved