Nestapa Penjual Terompet Tahun Baru di Masa Pandemi Covid-19, Neli Hanya Jual Terompet 3 Hari
Gegap gempita malam tahun baru 2021 di Kota Pekanbaru tidak terlihat, Jumat dinihari kemarin.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gegap gempita malam tahun baru 2021 di Kota Pekanbaru tidak terlihat, Jumat (1/1/2021) dinihari kemarin.
Hanya sesekali terdengar nyala kembang api dari atas langit.
Namun tiada terdengar bunyi terompet. Suara khas setiap malam tahun baru tidak terdengar.
Jalan raya di pusat kota pun tidak terlihat keramaian. Kondisinya pun sepi hanya sesekali pengendara melintas.
Pemandangan ini jauh berbeda dengan suasana malam tahun baru 2020 silam. Malam pergantian tahun 2021 di Kota Pekanbaru tidak ada semarak dan kemeriahan.
Suasana ini terlihat karena pandemi covid-19 masih melanda. Pemerintah Kota Pekanbaru melarang adanya perayaan dalam bentuk hiburan di jalanan kota.
Larangan ini berdampak bagi pedagang musiman. Mereka yang paling kena imbasnya adalah pedagang terompet.
Mayoritas ruas jalan raya di Kota Pekanbaru tidak terlihat penjual terompet. Padahal biasanya ada banyak penjual yang menjajakan terompet jelang malam pergantian tahun.
Ada satu pedagang musiman yang tetap menjual terompet.
Neli adalah satu pedagang musiman yang tetap mencoba peruntungan dengan menjual terompet.
Wanita itu harus menyadari bahwa tidak ada yang membeli terompet pada malam tahun baru kemarin. Ia hanya bisa termenung menatap ke arah jalan raya.
Neli pun terdiam ketika menyadari banyak dari terompet yang dijajakannya belum terjual. Padahal malam tahun baru sudah berakhir.
Terompet yang dijualnya ada beragam bentuk dan warna. Sejumlah karakter kartun juga menghiasi terompet yang belum kunjung laku.
Neli sudah berjualan di sana sejak perayaan natal. Mirisnya baru terjual dua terompet dalam beberapa hari.
Padahal dirinya sudah sengaja membuat lapak seadanya dari kayu di tepi jalan.
Ia berharap ada pengendara membeli terompet jualannya.
Posisinya tepat depan SPBU Jalan DI Panjaitan, Kota Pekanbaru. Pengendara hanya melintas di depan lapak milik Neli.
Wanita 40 tahun itu hanya bisa duduk menanti pembeli. Ia mengaku hanya ingin mencari peruntungan sebagai penjual terompet jelang momen tahun baru 2020.
"Agak sepi, jualan sejak tanggal 25 kemarin. Cuma dua saja yang laku," jelasnya akhir pekan kemarin.
Menurutnya, terompet ini buatan orang lain.
Ia hanya menjual terompet tersebut yang dibelinya dari seorang kenalannya di Kawasan Kulim.
Harga terompet yang dijajakannya bervariasi. Ia menjual terompet dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000.
Walau harganya terbilang murah, namun tidak ada pembeli yang datang. Ia mengaku penjualan terompet tahun ini sepi dibandingkan biasanya.
"Jualan sekarang memang sepi, biasa jualan di sini juga rame. Tapi tahun ini sepi," ulasnya.
Dirinya menjadi penjual terompet musiman setiap tahun. Pada tahun 2019 silam saja, ia bisa meraup untung Rp 500 ribu dari berjualan terompet selama seminggu.
Pemulung yang tinggal di Kawasan Senapelan ini mengaku hanya membantu menjual terompet dari adiknya. Satu hari ia berjualan dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Neli sehari-harinya bekerja sebagai pemulung. Ia memunguti barang bekas dari sejumlah ruas jalanan kota bersama anaknya yang masih balita.
Dirinya mengaku tidak tahu bahwa tahun baru kali ini tanpa perayaan meriah lantaran masih pandemi covid-19.
Ia akhirnya memilih menyimpan saja terompet itu lantaran tidak terjual.
Padahal ia sudah membuka lapak selama tiga hari. Neli pun menyadari dirinya sudah merugi lantaran tidak ada yang membeli terompet yang dijualnya.
Ibu empat anak itu cuma bisa pasrah tidak bisa mendulang peruntungan tahun ini. Ia hanya bisa pasrah ketika terompetnya tidak terjual.
Perantau dari Paninjauan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini memang selalu berjualan musiman.
Ia tidak hanya menjual terompet jelang tahun baru.
Neli juga biasa menjual bendera jelang momen 17 Agustus. Posisi lapaknya juga berada di Jalan DI Panjaitan. (Fernando Sikumbang)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/nestapa_penjual_terompet_tahun_baru_di_masa_pandemi_covid-19_neli_hanya_jual_terompet_3_hari.jpg)