Punya Radar Canggih, Ini Penampakan Kapal Perang KRI Tjiptadi yang Bantu Cari Pesawat Sriwijaya Air
Melihat dari dekat KRI Tjiptadi, kapal perang yang bantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Inilah Penampakan Kapal Perang KRI Tjiptadi, Kapal yang Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
KRI Tjiptadi-381 memiliki radar MR-302/Strut Curve yang bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara.
Radar ini dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob.
===
TRIBUNPEKANBARU.COM - Melihat dari dekat KRI Tjiptadi, kapal perang yang bantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Kapal perang KRI Tjiptadi turut serta membantu proses pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182 yang hilang kotak di Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).
Berangkat dari JICT Tanjung Priok pada pukul 08.30 WIB, kapal perang milik TNI ini mulai mengangkat jangkar dan mengaruhi laut lepas menuju titik koordinat lokasi Pesawat Sriwijaya SJ-182 yang sempat hilang kontak itu.
Selama 1,5 jam perjalanan, KRI Tjiptadi-381 ini tiba pada titik koordinat yang telah ditentukan di 5°57.111'S•106°34.608'E.
Selanjutnya mereka pun melepas jangkar berhenti di titik tersebut.
Jika melihat secara keseluruhan, Kapal ini memiliki persenjataan yang cukup lengkap, apalagi Kapal ini merupakan kapal yang sempat bertugas di Natuna.
Rekam jejak kapal ini pun juga cukup mempumpuni sebab pernah menabrak kapal Vietnam karena melintasi batas wilayah.
Menaiki dek Kapal, sangat terlihat jelas beberapa peralatan tempur yang terpasang, meliputi empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.
Pada pertahanan udara kapal ini juga dilengkapi dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat dan kapal.
Bagian deck kapal, KRI ini dipersenjatai meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.
Sementara untuk mendeteksi musuh, KRI Tjiptadi-381 memiliki radar MR-302/Strut Curve yang bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara.
Radar ini dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob.
Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam memindai area di udara maupun di permukaan.
Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.
Kapal jenis korvet termasuk kelas Parchim. Kapal ini dibeli dari Jerman pada 1993.
Dinamai Tjiptadi, mengambil nama seorang kapten TNI-AL yang gugur bersama Komodor Yos Sudarso pada Pertempuran Laut Aru di RI Matjan Tutul pada tanggal 15 Januari 1962.
Sementara pada bagian kapal memiliki beberapa ruang termasuk ruangan kabin untuk para petugas, ada juga beberapa kamar mandi dan termasuk dapur untuk para petugas KRI Tjiptadi-381 untuk memasak selama mengarungi samudra.
Pada proses pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182 ini, KRI Tjiptadi-381 menang tidak memiliki pasukan penyelam, sehingga proses pencarian pesawat hanya dilakukan secara visual diatas permukaan.
Namun beberapa kali, kapal lain menyerahkan barang-barang yang ditemukan oleh petugas. (JOS).
Sumber: TribunNetwork
