DUKA Tragedi Sriwijaya Air SJ 182, Presiden Rusia, Serbia hingga Raja Arab Turut Belasungkawa
Sejumlah pemimpin negara juga menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Jokowi dan keluarga korban
Justin Trudeau Perdana Menteri Kanada menyampaikan ucapan duka atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air 182 SJ rute Jakarta-Pontianak.
Trudeau menyatakan solidaritas warga Kanada bersama keluarga para korban.
“Kabar yang datang dari Indonesia sungguh memilukan. Duka terdalam kami sampaikan bagi keluarga, sahabat, dan orang terkasih dari mereka yang berada di dalam pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182,” ujar PM Trudeau melalui cuitan di Twitter pada hari ini.
“Anda berada dalam pikiran kami masyarakat Kanada dalam masa yang sulit ini,” tambahnya dalam tweet yang diunggah dalam bahasa Inggris dan Prancis.
Kazakstan
Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kazakhstan menyampaikan ucapan dukacita atas nama seluruh rakyat Kazakhstan. Ia menyampaikan belasungkawanya ke Presiden Jokowi.
"Saya merasakan rasa sakit mendalam dari para keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta pada kecelakaan mengerikan ini.”
“ Semoga Tuhan memberkati dan memberi kenyamanan pada mereka di saat duka ini, dan menganugerahkan jiwa-jiwa korban dengan cinta dan ampunan-Nya," tulis Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam pernyataan resmi, Minggu (10/1/2021).
Malaysia
Hishammuddin Hussein, Menteri Luar Negeri Malaysia melalui akun Twitternya mengatakan, Malaysia turut berduka dan mendoakan keluarga dan kerabat korban diberikan ketabahan.
"Malaysia pun turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa kepada Pemerintah, khususnya Menteri Luar NegeriIndonesia, serta masyarakat Indonesia atas tragedi yang menimpa Sriwijaya Air, kemarin," kata Hishammuddin.
"Semoga anggota keluarga dan teman-teman penumpang serta awak pesawat tabah dan kuat menghadapi ujian yang sulit ini," sambungnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com, pada (10/1/2021).
Yordania
Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengungkapkan dukacitanya kepada keluarga korban serta menegaskan dukungan kepada Indonesia selama krisis, seperti yang dilaporkan kantor berita negara Petra.
Inggris
