Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Diangkat dari Timbunan Puing Pesawat di Dasar Laut
Pesawat Boeing 737-500 milik maskapai Sriwijaya Air tersebut telah dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu.
Kemudian data bisa divisualkan dengan animasi melalui software yang salah satunya bernama Insight View. Dengan demikian bisa diperkirakan posisi pesawat terakhir sebelum kecelakaan.
Dalam laporan final KNKT yang bisa dilihat di situsnya, KNKT membandingkan antara data CVR dan FDR tersebut.
Misalnya saat pilot meminta pada ATC, saat itu ketinggian pesawat berapa dan kecepatan angin berapa.
Black box sengaja didesain untuk tahan air, tahan benturan, dan tahan panas.
Benda ini bisa tahan air sampai dengan 2 bulan.
Black box juga diberi warna mencolok, oranye, sesuai standar ICAO dan agar mudah ditemukan. Kedua black box ini juga ditaruh di bagian belakang, tepatnya di bagian ekor pesawat. (Tribun Network/har/fit/gta/wly)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Ditemukan Black Box Sriwijaya Air Tertimbun Puing Pesawat, CVR Masih Dicari.
Baca juga: Akhirnya Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Ini yang Menjadikan Kotak Hitam Harus Ditemukan
