Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tenda Pengungsi Korban Gempa Majene Dihantam Angin Kencang : Di Mana Lagi Kami Berlindung?"

Ratusan tenda pengungsi korban gempa di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene diterbangkan angin kencang. Kepanikan terjadi karena anak-anak menangis.

Editor: CandraDani
Kompas.com/ Suddin Syamsudin
Angin kencang menerbangkan ratusan tenda pengungsi korban gempa di Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Angin kencang menerbangkan ratusan tenda pengungsi korban gempa di Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021).

Ribuan pengungsi berhamburan sambil menangis menyelamatkan diri dari tenda pengungsian.

Angin kencang melanda tempat pengungsian saat warga sedang makan.

Warga yang panik langsung berlarian menyelamatkan diri.

"Makanan belum habis kami dikagetkan dengan tenda terpal kami beterbangan," kata Samsiah (56), Minggu (17/1/2021), sambil menggendong cucunya.

Ia hanya bisa menyelamatkan cucunya tanpa jaket dan sarung melekat di badan.

Baca juga: UPDATE Gempa Sulbar, Hingga Senin Siang Tercatat 84 Orang Korban Meninggal

Cucu Samsiah menangis saat ia digendong berlari dari tenda pengungsian sekitar Sport Center Kabupaten Majene.

"Semua baju, selimut dan sarung basah, Tenda kami beterbangan. Entah di mana kami lagi akan berlindung," lirih Samsiah.

Hujan deras dan angin kencang melanda Kabupaten Majene.

Angin sempat berputar tiga kali di lokasi pengungsian korban gempa.

"Tiga kali berputar dari arah utara angin berputar-putar di area tenda penungsi korban gempa. Kami panik, mau berlindung ke Gedung Sport Center takut gedung runtuh, mau lari ke tanah lapang anginya kencang," kata Apit, warga lainnya.

Saat kejadian, Apit sedang bersantai bersama kedua anaknya yang masih kecil.

Apit menggendong kedua anaknya dengan satu tangan, tangan yang satu menyambar sarung dan menyelimuti anaknya sambil berlari.

Baca juga: Pasca-gempa Majene, Pengungsi Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam, Beralaskan Tikar Terpal

Gempa Susulan Senin Ini

Warga Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) saat ini trauma karena sering terjadi gempa susulan.

Sampai hari ini, Senin (18/1/2021), telah terjadi 39 kali gempa sejak gempa besar terjadi Jumat (15/1/2021).

Gempa hari ini terjadi sekitar pukul 12.11 WITA.

Dari Analisaa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 11.11 WIB itu sudah menjadi gempa ke-39.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa yang baru saja terjadi memiliki magnitudo M 4.2.

“Warga kembali terkejut dan panik akibat guncangan yang terjadi, karena trauma akan guncangan gempa kuat yang telah terjadi sebelumnya,” kata Daryono seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Saat ini belasan ribu warga korban gempa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), memilih mengungsi. Sebagian tinggal di kandang ayam, Minggu (17/1/2021). Warga belum berani pulang ke rumah karena gempa susulan masih terus terjadi.
Saat ini belasan ribu warga korban gempa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), memilih mengungsi. Sebagian tinggal di kandang ayam, Minggu (17/1/2021). Warga belum berani pulang ke rumah karena gempa susulan masih terus terjadi. (Tribun Timur/ Hasan)

Daryono mengungkapkan untuk episenter gempa bumi yang terjadi ini terletak pada koordinat 2,91 LS dan 118,99 BT. Lokasi tepatnya terjadi di darat pada jarak 27 kilometer arah Tenggara Kota Mamuju dengan kedalaman 10 kilometer.

Seperti rentetan gempa sebelumnya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Mamuju-Majene dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa ini menimbulkan guncangan yang dirasakan di Majene dan Mamuju dalam skala intensitas II MMI dan tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, dilansir dari bnpb.go.id, gempa susulan yang baru saja terjadi, berdasarkan informasi tim relawan yang berada di Mamuju, gempa dirasakan cukup kuat namun tidak sampai menimbulkan kepanikan.

Belum ada laporan terkait dampak gempa susulan tersebut.

Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan

“BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan,” sambung Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angin Kencang Landa Majene, Tenda Pengungsi Beterbangan, Korban Gempa: Di Mana Lagi Kami Berlindung?" dan Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Warga Majene dan Mamuju Trauma Terus Terjadi Gempa Susulan, Hingga Hari Ini 39 Kali Gempa, 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved