Empat PO Bus Kena Tegur Dishub Pelalawan, Apa Sebabnya?
Empat PO bus yang ditegur Dishub yakni yang beroperasi mengantarkan penumpang dari Pangkalan Kerinci ke wilayah Sumatera Utara atau sebaliknya
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pelalawan Riau menegur empat Perusahan Otobus (PO) yang ada di Kota Pangkalan Kerinci lantaran beroperasi di luar trayek yang ditentukan.
Adapun empat PO bus yang ditegur Dishub yakni yang beroperasi mengantarkan penumpang dari Pangkalan Kerinci ke wilayah Sumatera Utara atau sebaliknya.
Di antaranya PO Bus PNM, Halmahera, PMH, dan Makmur yang semuanya merupakan bus antar kota antar provinsi.
Bus-bus itu menaikkan penumpang di luar dari izin trayek yang dimiliki dan tidak pernah mengurus penambahan trayek.
"Dua bus yakni PNM dan Halmahera kita tegur langsung karena tertangkap tangan anggota. Sedangkan dua lagi PMH dan Halmahera kita Surati ke loketnya," tandas Kepala Dishub Pelalawan Syafruddin kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (24/01/2021).
Syafruddin menjelaskan, keempat bus tersebut biasanya menaikan penumpang di Kota Pangkalan Kerinci pada kantor loket yang dibuka.
Namun beberapa waktu terakhir ini, empat PO ini secara diam-diam ternyata membuka loket tersendiri di Desa Segati Kecamatan Langgam dan Desa Bukit Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras.
Penumpang dinaikan langsung dari loket tak resmi itu dengan dijemput langsung oleh bus ke tempat. Padahal tidak ada izin trayek ke kedua desa tersebut.
Bus yang sebelumnya menunggu di Kota Pangkalan Kerinci dipaksa ke Desa Segati dan Desa Bukit Kesuma dengan jarak perjalanan dua jam.
Bus itu melewati Jalan Koridor Langgam dan terkadang melintasi akses alternatif Desa Lubuk Ogung Kecamatan Bandar Seikijang menuju Kecamatan Langgam.
Padahal dua jalur itu bukan diperuntukkan untuk bus jenis AKDP dan AKAP.
"Jika mereka tetap memaksa akan kita berikan sanksi sesuai aturan yang ada," tambah Syafruddin.
Dishub menganjurkan, keempat PO bisa saja menarik penumpang dari kedua dua yang berpotensi menaikan pendapatannya.
Dengan menjemput calon penumpang menggunakan mobil khusus jenis minibus dan membawanya ke loket resmi di Pangkalan Kerinci dan tidak harus dijemput memakai bus tersebut ke lokasi.
"Seperti itu lebih baik. Memang operasional tambah, tapi tak melanggar aturan. Kita akan awasi terus nanti," tegasnya.
