Awalnya Jual Lukisan Buat Bayar Kos, Seniman Ini Kini Jual Kaligrafi Kontemporer Jutaan Rupiah
dulu jual lukisan buat bayar kos, seniman Riau ini kini berhasil jual lukisan Kaligrafi Kontemporernya jutaan rupiah dan dipajanh di Masjid Itiqlal
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Hendri Gusmulyadi
Sebelum belajar kaligrafi kontemporer, ternyata Mora juga sempat ikut perlombaan MTQ untuk cabang kaligrafi, saat itu ikut di kampungnya Rokan Hilir, hanya saja tidak mendapatkan juara apa-apa.
Setelah selesai belajar kaligrafi kontemporer, Mora pun mulai buat karya, awal karyanya itu kaligrafi dengan konsep kontemporer ukuran karya panjang 60 sentimeter dengan lebar 40 sentimeter.
Hanya saja setelah karyanya ini selesai dikerjakan, Mora bingung mau diapakan karena saat itu hanya untuk dipajang di kos-kosannya saja saat itu.
Kebetulan saat itu, Mora dan teman-teman kosnya sedang butuh uang untuk bayar bulanan kos, Mora dan teman-temannya putar otak untuk mencari uang bulanan itu.
"Waktu itu masih ngekos, dan butuh biaya bayar kos, kupandangi Lukisan ini terpikir dalam hati saya kalau tidak menghasilkan uang untuk apa saya melukis, jadi saya coba lah jual di online waktu itu," ujar Mora.
Saat itu Mora masih menggunakan aplikasi Toko Bagus sebelum berubah nama menjadi OLX, di situ ditawarkan Mora dengan harga Rp500 ribu, kebetulan dirinya hanya butuh Rp 200 ribu saja untuk bayar kos.
Setelah dua hari di-posting, akhirnya karya perdana Mora itu ditawar seorang kontraktor dan minta kurang harga menjadi Rp400 ribu. Sempat terjadi tawar-menawar dan akhirnya janji ketemu dan dibeli Rp 400 ribu.
Sejak saat itulah Mora semangat berkarya membuat kaligrafi dengan konsep kontemporer tersebut, bahkan setelah tamat kuliah dirinya juga terus menghasilkan karya.
Setelah selesai kuliah, Mora sempat mengajar di Kota Bogor, saat itu Mora akan libur dan berencana pulang ke kampung halaman, namun ia terkendala uang saat itu, Mora pun mencoba menjual karya kaligrafinya dan dibeli dengan harga Rp 3 juta.
"Bahkan ada juga cerita saat saya mau nikah dan ikut perlombaan kaligrafi di MTQ, motivasinya mau juara dan uangnya bisa bantu biaya nikah, alhamdulillah langsung juara satu," ujar Mora.
Mora dalam menghasilkan satu karyanya ternyata selalu mencari inspirasi dari suasana alam dan juga jalan-jalan ke galeri pameran Lukisan master.
Untuk satu Lukisan dengan tingkat kesulitan yang tinggi, Mora hanya biasa menghasilkan satu Lukisan saja, bahkan kadang ada selesai dan bahkan bisa juga sebulan tidak selesai.
"Karena butuh inspirasi dan mencari suasana yang tepat dan enak dipandang mata, tidak hanya saya pelukis namun orang juga enak melihat," jelasnya.
Meskipun pekerjaan melukis kaligrafi ini dikerjakan Mora sebagai pekerjaan sampingannya sebagai guru, namun ia mengakui dari melukis hasil yang didapatnya juga tidak sampingan.
"Apalagi orang Riau juga sudah mulai banyak suka mengkoleksi Lukisan kaligrafi, Agustus 2020 saya baru jual karya dengan harga Rp 4 juta," ujar Mora.
Biasanya Mora memajang hasil karyanya di situsnya Kaligrafislam.com di sana biasanya banyak pembeli yang menawar hasil karyanya.
"Saya baru berencana mau buat galeri, untuk saat ini baru dipajang di website saya," ujarnya.
Tidak hanya kaligrafi kontemporer namun kaligrafi biasa bertuliskan ayat-ayat Alquran juga biasanya banyak pesanan yang dilayani Mora.(tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)
