Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Meninggal Dalam Posisi Jongkok, Tak Disangka Penjual Balon Gas Ini Tinggalkan Uang Ratusan Juta

Bahkan John juga sedang membangun 6 kamar lagi. Jhon mengaku memiliki uang di tabungan Bank Bukopin hingga ratusan juta rupiah.

Editor: Muhammad Ridho
POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Jhon Agustine, si penjual balon gas di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia 

Jika kelelahan, John beristirahat sejenak dengan duduk di trotoar atau dimanapun tempat yang memungkinkan untuk menghapus penat. Modalnya hanya kopi yang dimasukan ke tas selempang berukuran kecil yang tergantung di tubuhnya.

“Hidup itu tidak seenak yang kita bayangkan. Dapat berkat Rp 5.000 jangan habiskan semua, harus sisip Rp 5.000 atau Rp 1.000. Tapi kalau batong habiskan semua diluar, pulang datang kosong. Itu berpuluh-puluh tahun, ratusan tahun kerja juga batong tidak bisa bergerak, tidak akan berhasil,” nasihat John.

Setelah kamar kosnya jadi semua 12 kamar, mimpi lain John adalah ingin menikah dan punya anak.  

“Setelah kamar kos jadi, orang mau masuk atau belum masuk, sonde tertutup kemungkinan beta harus nikah, ya beta harus nikah. Sebab kalau Tuhan panggil, siapa yang miliki beta pung (punya) tempat ini,” kata Jhon.

Begitulah salah satu mimpi John yang tidak bisa dia wujudkan karena Tuhan sudah memanggilnya, 30 Januari 2021 lalu.

Kakaknya, Margaretha Augustyn, mengatakan John juga pernah mengutarakan niatnya untuk menikah beberapa bulan lalu.

“Dia bilang, kamar kos hampir jadi, dia mau kasih masuk orang sudah dan mau menikah jadi minta saya mencarikan istri untuknya. Ternyata Tuhan berkehendak lain,” kata Margaretha ditemui di rumah duka, Minggu (30/1/2021) sore.

Margaretha menugkapkan selama ini John selalu membantu keluarganya dalam hal materi. Dan beberapa waktu lalu, John membantu membayar registrasi anak Margaretha.

“Dia bilang kalau ada saya kasih dan dia bantu bayar regis anak saya. Bahkan saya pulang juga dia kasih saya beras 5 kg, dia ambil dari dalma kamarnya,” kata Margaretha terisak.

Jonathan Manao, menilai tetangganya John itu terkenal sangat disiplin dan pekerja keras. “Kalau ada kerja dan saya bantu tapi tidak seperti yang dia mau, dia suruh saya pulang. Dia didik dengan kerja keras, disipin,” kata Jonathan Manao.

Rm Amanche,Pr, Kepala Sekolah Speksanyo Kupang juga hadir dalam pemakaman itu. Rm Amache adalah salah satu sahabat John. Keduanya sering bertemu dan berbagi bercerita sambil minum kopi di sekolah.

John pernah bekerja menggali lubang pembuangan di Speksanyo. Jhon juga sering memijit Kaki Rm Amanche jika sakit.

Rm Amanche,Pr, Kepala Sekolah Speksanyo Kupang dalam acara pemakanan John Augustyn, Senin (1/2/2021) siang
Rm Amanche,Pr, Kepala Sekolah Speksanyo Kupang dalam acara pemakanan John Augustyn, Senin (1/2/2021) siang (pos kupang/novemy leo)

“Sore kalau dia pulang dan lewat Herewila saya ada di depan sekolah dan kami bercerita. Dari ceritanya saya tahu dia orang Kisar. Satu kalinat yang saya masih ingat dari kaka Om John waktu saya tanya dia kenapa jual balon? Dia bilang, Saya bantu orang meskipun saya juga susah ada juga saudara yang susah,” kenang Rm Amanche.

Menurut Rm Amanche, sebenarnya John tidak susah namun bahagia. John sangat tekun bekerja sehingga dia bisa mewujudkan impiannya.

“Tadi kita dengar cerita dari tetangga dan keluarga bahwa dia punya 12 kamar kos dan punya uang ratusan juta. Tapi selama ini dia nampak sederhana sekali dan bisa menjadi sahabat bagi kita semua. Kami sangat bahagia dan terinspirasi dari dia,” kata Rm Amanche.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved