Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kudeta Militer Myanmar

Update Kudeta Myanmar, Aung San Suu Kyi Dituntut Karena Impor Peralatan Komunikasi Secara Ilegal

Aung San Suu Kyi dituntut atas tindakkannya mengimport peralatan komunikasi secara ilegal.

Editor: Ilham Yafiz
JEWEL SAMAD / AFP
Foto ini diambil pada 22 September 2016, Aung San Suu Kyi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aung San Suu Kyi dituntut atas tindakkannya mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal.

Tuntutan itu dilayangkan Polisi Myanmar pasca-kudeta militer di negara tersebut.

Channel News Asia melaporkan berita tersebut.

Menurut dokumen berstempel polisi yang juga dilihat oleh AFP, sebuah tim militer dari kantor panglima tertinggi menggeledah kediaman Aung San Suu Kyi pada Senin (1/2/2021) pukul 6.30 waktu setempat.

Dalam penggeledahan tersebut, polisi menemukan sedikitnya 10 walkie talkie dan alat komunikasi lainnya yang diduga diimpor tanpa izin.

Perangkat komunikasi itu selanjutnya dijadikan sebagai bukti untuk melakukan penahanan terhadap Aung San Suu Kyi hingga 15 Februari 2021 mendatang.

Selain melakukan penahanan, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi, meminta bukti lainnya dan mencari penasihat hukum setelah menanyai terdakwa.

Tentara berjaga di pos pemeriksaan kompleks militer di Yangon pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta.
Tentara berjaga di pos pemeriksaan kompleks militer di Yangon pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta. (STR / AFP)

Lebih lanjut, dalam dokumen terpisah menunjukkan polisi juga mengajukan tuntutan terhadap Presiden Win Myint yang digulingkan atas pelanggaran di bawah Undang-Undang Manajemen Bencana.

Dokumen tersebut mengatakan Win Myint, istri dan putrinya telah mengambil bagian dalam acara kampanye pada bulan September yang menarik ratusan orang.

Yang mana tindakan tersebut dinilai telah melanggar aturan penanganan Covid-19 di Myanmar.

Untuk diketahui, Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) ditahan dalam serangan pagi, Senin (1/2/2021) lalu.

Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing merebut kekuasaan atas dasar kecurangan dalam pemilihan pada 8 November, yang dimenangkan Partai NLD secara telak.

Min Aung Hlaing kemudian kini mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala kabinet baru di Myanmar.

Dia pun mengatakan, kudeta adalah sebagai akibat tak terhindarkan dari kegagalan para pemimpin sipil untuk memperhatikan peringatan dari tentara.

Sebelumnya militer mengumumkan keadaan darurat satu tahun dan mengatakan akan mengadakan pemilihan baru setelah tuduhan penyimpangan pemilih ditangani dan diselidiki.

Kepala Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing, panglima tertinggi angkatan bersenjata Myanmar.
Kepala Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing, panglima tertinggi angkatan bersenjata Myanmar. (YE AUNG THU / AFP)

Walau Kutuk Kudeta di Myanmar, Pengungsi Rohingya Tak Kasihani Aung San Suu Kyi, Sebut Soal Karakter

VIRAL, Cewek Myanmar Ini Asyik Senam Di Saat Militer Sedang Kudeta, Diiringi Lagu Bang Jago Pula

Kendali Myanmar Diambil Alih Jendral Penindas Etnis Minoritas, Nasib Rohingya Bakal Semakin Parah

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved