Awalnya Merasa Covid-19 Hanya Tipuan. Wanita Hamil Ini Akhirnya Menyesal Setelah Terinfeksi
Setelah terinfeksi, Tori menarik semua pernyataan yang dia katakan tentang Covid-19 dan tidak ingin penyakit tersebut menyerang orang-orang.
TRIBUBUNPEKANBARU.COM – Wanita hamil ini awalnya mengira Covid-19 hanyalah tipuan.
Namun kini, dia percaya bahwa virus corona benar-benar ada.
Hal itu berubah setelah dia positif terinfeksi Covid-19.
Wanita bernama Tori Howell (28) tersebut awalnya mulai merasakan gejala Covid-19 pada Minggu (31/1/2021).
Tiga hari kemudian, wanita asal Forest of Dean, Gloucestershire, Inggris tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
• Sembunyikan Hasil Diagnosis Positif Tes Covid-19, Wanita Ini dan Seluruh Keluarganya Meninggal
Dilansir dari Mirror, Tori positif terinfeksi Covid-19 ketika sedang hamil 22 pekan.
Gloucester Live melaporkan, Tori kini dirawat di bawah “bangsal virtual” dan dia wajib melaporkan kondisinya setiap saat kepada dokter.
Setelah terinfeksi virus corona dan merasakannya, Tori menarik semua pernyataan yang dia katakan tentang Covid-19 dan tidak ingin penyakit tersebut menyerang orang-orang.
• Bupati Rohul Tak Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Sukiman, Siap Sukseskan Vaksinasi Covid-19
Awalnya, dia yakin bahwa Covid-19 hanyalah tipuan. Namun kini, dia percaya bahwa virus corona benar-benar ada setelah terinfeksi.
“Kondisi saya sangat buruk sejak Minggu, saya kehilangan indra perasa dan penciuman. Ini semua dimulai dengan flu dan sakit kepala,” kata Tori.
“Sekarang saya benar-benar sesak. Saya menggunakan steroid dan antibiotik karena saya penderita asma. Saya harus mengatakan bahwa kemarin adalah hari terburuk saya,” imbuh Tori.
• Geger, Air Banjir di Pekalongan Bewarna Merah, Baru Pertama Kali Terjadi, Warga Duga Ini Penyebabnya
Meski dia merasa sesak dan tidak sehat, Tori mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya tampaknya baik-baik saja.
“Saya tidak khawatir dengan keadaan kandungan saya saat ini. Faktanya dia tidak pernah banyak bergerak yang mana itu artinya bagus," katanya.
Tori juga mengatakan bahwa dia selalu mengabarkan kondisinya kepada dokter secara online karena dia dirawat di “bangsal virtual”.
Baca juga: Kisah Lulusan S2 di Jerman yang Ditolak 800 Kali karena Pandemi Covid-19
