Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

AU Indonesia Makin Mantap, Akhirnya Punya Jet Tempur Tak Terkalahkan, Ini Adalah Sebuah Kejutan

TNI AU tidak hanya diperkuat 36 jet tempur Rafale dari Perancis, tapi juga jet tempur interceptor F-15EX dari Amerika Serikat

boeing
Jet Tempur tak Terkalahkan F-15EX 

Kemampuan tersebut berguna untuk meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan bagi operator.

Dua unit pertama yang akan diserahkan kuartal pertama tahun ini merupakan langkah awal dari kontrak pembelian delapan jet yang disetujui pada Juli 2020 lalu.

Boeing mengungkapkan, ke depan Angkatan Udara AS akan membutuhkan sebanyak 144 jet tempur baru lagi.

Sekadar diketahui di Asia Tenggara, negara yang mengoperasikan F-15 adalah Singapura.

F-15E menjadi varian khusus F-15SG sesuai kemauan RSAF (Republic of Singapore Air Force) disebut merupakan jet tempur terkuat di Asia Tenggara.

Singapura membeli F-15SG secara bertahap, awalnya 12 pesawat, berlanjut 12 lagi pada 2007.

Ada rumor yang beredar bahwa sesungguhnya total F-15SG yang dimiliki oleh Singapura mencapai 40 pesawat, dan bukannya 24 seperti diakui secara resmi.

F-15 milik Singapura yang diklaim jet tempur terkuat di Asia Tenggara
F-15 milik Singapura yang diklaim jet tempur terkuat di Asia Tenggara (wikimedia)

Sebelumnya, sinyal Indonesia bakal membeli 36 jet temput Rafale untuk menggantikan jet tempur F-5E/F II Tiger yang sudah dipensiunkan TNI-AU sejak 2015 lalu semakin kuat.

Indikasi ini terlihat saat tim dari pabrik Dassault Aviation, produsen jet tempur Rafale mendatangi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan) di Jakarta untuk merumuskan proses akuisisi jet tempur Rafale oleh Indonesia, Kamis, 11 Februari 2021.

Dengan perkembangan terbaru ini, Rafale menyingkirkan pesaing lain seperti F-16 Block 60 dari Amerika Serikat, Su-35 dari Rusia, Eurofighter Typhoon dari konsorsium Eropa, serta Saab Gripen oleh Swedia, yang juga dipertimbangkan menjadi pengganti jet tempur F-5E/F II Tiger.   

Tim Dassault terdiri dari Vice President Dassault Aviation Business Development Jean Claude Piccirillo dan Vice President Offset Dassault Michael Paskoff.

Kedatangan mereka diterima oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha dan Direktur Teknologi Industri Pertahanan (Dirtekindhan) Laksma TNI Sri Yanto.

Dirjen Pothan menyambut baik kedatangan Tim Dassault dalam rangka kerja sama akuisisi pesawat tempur multiperan Rafale yang diproduksi oleh Dassault Aviation.

Ia berharap, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Perancis ini banyak memberi manfaat bagi kedua belah pihak serta dapat memajukan industri pertahanan Indonesia.

Belum diketahui berapa harga 36 jet tempur Rafale ini untuk Indonesia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved