Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Peneliti Ini Sebut Cepat Atau Lambat Indonesia Akan Berhadapan dengan China di Laut China Selatan

Memang tampaknya tidak ada ketegangan antara Indonesia dan China di darat, tapi untuk wilayah lautnya memiliki satu masalah besar.

Editor: Ariestia
Bakamla RI
Kapal penjaga pantai china di Laut Natuna pada September tahun lalu. Tindakan itu acapkali dilakukan China di perairan Natuna, karena mereka mengklaim kawasan itu sebagai bagian dari Laut China Selatan yang diklaim sebagai kedaulatan mereka 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bertahun-tahun Indonesia terus menggemakan jika tidak ada ketegangan antara Tanah Air dan China.

Menurut Felix K. Chang, rekan senior di lembaga penelitian Foreign Policy Research Institute, siapapun pemimpin Indonesia, ungkapan itu selalu dikumandangkan.

Namun kenyataannya tidak semudah itu.

Memang tampaknya tidak ada ketegangan antara Indonesia dan China di darat, tapi untuk wilayah lautnya Indonesia dan China memiliki satu masalah besar.

Hal ini jelas diungkapkan pada Desember 2019 ketika kapal penjaga pantai China mengantar beberapa kapal penangkap ikan China ke perairan Pulau Natuna, Indonesia.

Mereka melakukan itu karena perairan Natuna dianggapnya masih bagian dari klaim wilayah laut dari 'sembilan garis putus-putus' yang membuat China mengklaim hampir sebagian wilayah Laut China Selatan, salah satunya Laut Natuna.

Insiden yang terjadi pada Januari lalu mengikuti pola perilaku kapal China di perairan maritim yang dipermasalahkan China dengan Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Sadar akan pola itu, Jakarta memanggil dubes China dan mengisukan protes diplomasi formal.

Sementara itu, militer Indonesia mengirimkan 10 kapal angkatan laut dan 4 jet tempur F-16 ke Pulau Natuna.

Presiden Jokowi bahkan terbang ke pulau itu untuk menyurvei situasi yang terjadi.

Pada minggu pertama tahun 2020, kapal pasukan penjaga pantai China dan kapal angkatan laut Indonesia terkunci dalam ketegangan genting, mengingatkan ketegangan serupa antara pasukan China melawan Filipina dan Vietnam 10 tahun yang lalu.

Pentingnya Laut Natuna untuk Indonesia

Namun pertaruhan Indonesia untuk Laut Natuna tidak hanya perairan yang kaya dengan keanekaragaman biota yang bisa menjamin kehidupan para nelayan.

Perairan Laut Natuna Utara juga penting untuk industri energi masa depan Indonesia.

Ladang gas alam terbesar Indonesia yang bernama Natuna Timur, dengan sumber gas senilai 46 triliun kubik kaki berada di sana.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved